MATA LOKAL CORNER

Setelah Debat Pilkada Kepri 2024, Masihkan Dua Paslon Baper?

Debat paslon Pilkada Kepri 2024 di Batam telah berlalu. Masihkah dua paslon baper?

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Tangkap layar/YouTube TribunBatam.id
PILKADA KEPRI 2024 - Akademisi Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Linayati Lestari dalam Mata Local Corner di Studio Tribun Batam, Kamis (7/11/2024). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Debat Pilkada Kepri 2024 di Kota Batam telah berakhir Sabtu (2/11).

Kedua pasangan calon (paslon) di Pilkada Kepri 2024, Ansar Ahmad - Nyanyang Haris Pratamura (SAYANG) dan Muhammad Rudi - Aunur Rafiq (HMR AURA) menyampaikan gagasan dan saling adu argumen dalam debat publik itu.

Lantas, masihkah dua paslon Pilkada Kepri 2024 itu baper setelah debat paslon Pilgub Kepri 2024?

Akademisi Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Linayati Lestari memberikan pandangannya.

Pertama, ia menilai rangkaian debat Pilkada Kepri 2024 cukup luar biasa.

Baca juga: Masyarakat Kepri Asal Aceh Komitmen Dukung Rudi - Rafiq di Pilkada Kepri 2024

"Artinya tidak langsung debat tetapi ada proses-proses yang sebelumnya. Sebelum berbicara siapa yang lebih menyala, sebenarnya semuanya sama-sama menyala," ujar Linayati dalam Mata Local Corner, Kamis (7/11/2024).

Berdasarkan data dari tahun 2010 hampir 70 persen animo atau peningkatan partisipasi masyarakat.

Kemudian di tahun 2015 mengalami penurunan dan berkurang sekitar 50 persen.

"Pada saat itu kurang masifnya partai politik dan sosialisasi yang minim. Tetapi tahun 2020 berbeda padahal kalau kita lihat saat itu adalah masa Covid-19," ujarnya.

"Memang tidak terlalu naik jauh sekitar 60-67 persen, artinya ada secercah harapan masyarakat untuk memilih pemimpin untuk mengajak kita keluar dari dilema waktu Covid-19," timpanya.

Sementara di tahun 2024 ini harapannya semua bisa di atas 70 persen.

Baca juga: Jadwal Kampanye Dua Paslon Pilkada Kepri Hingga 10 November 2024 Berdasarkan Zonasi

Hal itu lantaran Gen Z juga sudah menjadi bahasan ketika debat berlangsung.

"Saya pribadi kurang merasa terpuaskan karna tidak ada elaborasi yang lebih panjang. Sebenarnya pertanyaan sudah dipersiapkan oleh tim panelis, kemudian pertanyaan dari paslon yang ditembak isu lokal," ujarnya.

"Berarti kita bisa melihat paslon yang hari itu bisa menguasai isu lokal. Terlepas berbicara soal benar, tetapi pada konteks penjabat publik mereka berbicara dan paling dominan," timpanya.

Kemudian dari penjabaran visi-misi yang disampaikan kedua paslon juga tidak berdasar dengan data yang jelas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved