PILKADA KEPRI 2024

Debat Pilkada Kepri, Nyanyang Bicara Pendidikan dan Pelatihan Kerja Tekan Pengangguran

Nyanyang soroti pentingnya pendidikan dan pelatihan keterampilan sebagai upaya utama mengurangi pengangguran di Kepri saat debat Pilkada, Sabtu (2/11)

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Beres Lumbantobing
PILKADA KEPRI - Calon Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan calon Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura usai debat Pilkada Kepri 2024 di Radisson Golf & Convention Center Batam, Sabtu (2/11/2024) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id – Jalannya debat terbuka calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) yang berlangsung di Radisson Golf and Convention Center Batam, Sabtu (2/11/2024) semakin sengit. 

Apalagi saat memasuki segmen pasangan calon (paslon) Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris Pratamura mengungkapkan rencana mereka untuk mengatasi masalah pengangguran yang masih tinggi, terutama di Kota Batam

Di hadapan para penonton, Nyanyang menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan keterampilan sebagai upaya utama mengurangi pengangguran di Kepri

Bukan tanpa sebab, hal itu ia utarakan mengingat tingginya angka pengangguran terbuka di Batam. Bahkan, data tertinggi pengangguran Kepri disumbang dari Batam. 

Baca juga: Lokasi Debat Pilkada Kepri Dijaga Ketat, Pengunjung Tak Boleh Sembarangan Masuk 

“Terkait pengangguran, kita mulai dari pendidikan di tingkat SMA/SMK. Kami akan mengawal penetapan kurikulum yang mendukung kewirausahaan (entrepreneurship) serta membangkitkan balai latihan kerja (BLK) yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah," katanya.

"Misalnya, jika Batam membutuhkan tenaga kerja industri, maka pelatihannya harus fokus ke arah itu. Intinya, kita akan sesuaikan pelatihan dengan kebutuhan lokal,” ungkap Nyanyang memberikan solusi untuk mengurangi angka pembangunan terbuka di Batam

Ansar turut menambahkan, tingkat pengangguran di Kepri, khususnya di Batam, adalah yang tertinggi. 

Ia mendukung rencana Nyanyang untuk memperbanyak pelatihan keterampilan dan mendirikan BLK yang relevan dengan kebutuhan industri. 

“Di Batam, pengangguran tinggi karena banyak pendatang dari berbagai daerah. Maka, solusi Pak Nyanyang mendirikan pusat pelatihan kerja dan mendorong investasi memang sudah tepat. Kami akan terus konsisten dalam memberikan pelatihan dan pendidikan keterampilan bagi masyarakat Kepri,” ujar Ansar.

Namun, pernyataan mereka mendapat tanggapan dari calon Wakil Gubernur Kepri Aunur Rafiq. Rafiq menyoroti minimnya pelatihan yang diterima masyarakat di Kabupaten Karimun. 

Baca juga: Debat Pilkada Kepri, Rafiq dan Nyanyang Silang Pendapat Soal Hak Penyandang Disabilitas  

Rafiq menyebut, Karimun belum mendapat akses pelatihan yang memadai dari pemerintah. Ia juga menilai tingginya angka pengangguran di Batam lebih disebabkan besarnya arus pendatang ke kota industri ini.

Menanggapi komentar tersebut, Nyanyang mengatakan, ia sudah melihat langsung kondisi BLK di Tanjung Balai Karimun. Namun sayangnya BLK itu tidak memiliki program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi setempat. 

"Ke depan, kami akan memastikan balai latihan kerja di Karimun memiliki program pelatihan yang relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan. Balai latihan kerja itu harus bisa langsung menyiapkan peserta agar siap bekerja," tegas Nyanyang.

Ia juga menyebutkan bahwa di Batam, terdapat lebih dari 200 bidang keterampilan yang masih kekurangan tenaga kerja, seperti pengelasan, yang sangat dibutuhkan oleh industri lokal. 

Nyanyang menilai, sejumlah BLK yang ada di Batam, seperti di Kabil dan Sekupang, selama ini hanya berfungsi sebagai fasilitas tanpa adanya pelatihan yang berdampak nyata bagi pencari kerja.

Baca juga: Isu Maritim di Debat Pilkada Kepri, Ansar Ingin Berbasis Regulasi, Rudi Singgung PSN

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved