Cerita Rustam Warga Lingga Kepri Dulang Cuan dari Kelapa, Produk Masuk Batam Hingga Jambi

Rustam, swarga Dusun Remik, Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri memanfaatkan kelapa tua untuk dulang cuan.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
Cerita Rustam Warga Lingga Kepri Dulang Cuan dari Kelapa, Produk Masuk Batam Hingga Jambi - Usaha-kelapa-Rustam-Remik-Lingga.jpg
Tribunbatam.id/Istimewa
Rustam saat mengakut kelapa dengan gerobak, untuk menjemurnya di samping jalan Dusun Remik, Desa Marok, Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Pria 37 tahun ini mendulang cuan dari kelapa. Produk olahan kelapanya bahkan tembus hingga Batam bahkan Jambi.

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki banyak pohon kelapa

Seorang warga Dusun Remik, Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan bernama Rustam melihat peluang luar biasa dari banyaknya pohon kelapa ini.

Berbagai produk olahan dari kelapa berhasil menembus pasar Kota Batam bahkan Jambi.

Berkat produk dari kelapa ini pula, Rustam berhasil mendulang cuan. 

Bagaimana kisahnya?

Rustam yang kini berusia 37 tahun ini mengaku tidak sendiri dalam mengolah kelapa. 

Rustam (37), warga Dusun Remik, Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri mengolah usaha kelapa menjadi kopra di halaman rumahnya, Selasa (5/11/2024).
Rustam (37), warga Dusun Remik, Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri mengolah usaha kelapa menjadi kopra di halaman rumahnya, Selasa (5/11/2024). (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Selain bersama istri, ada seorang kerabatnya yang membantunya menjalankan usaha rumahan ini.

Pria 37 tahun ini mengolah kelapa tersebut menjadi kopra atau isi buah kelapa yang dikeringkan.

Rustam menjelaskan, kopra merupakan salah satu produk  kelapa yang penting, karena merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa atau goreng.

Mulai dari membuka atau 'menyulak' kulit kelapa, membelahnya, hingga menjemurnya di pinggir jalan menjadi pekerjaan sehari-hari yang Rustam tekuni.

"Setelah dikeringkan, isinya dicongkel, kemudian dijemur lagi baru jadi kopra," ungkap Rustam kepada TribunBatam.id, Selasa (5/11/2024).

Rustam menjelaskan, bahwa kopra ini dijual ke Kuala Tungkal, Jambi untuk diolah menjadi minyak kelapa.

Kopra asal Lingga sampai di Jambi menggunakan kapal Roro menuju Kuala Tungkal.

Istri dan kerabat Rustam turut membantu usaha kelapa Rustam di Dusun Remik, Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.
Istri dan kerabat Rustam turut membantu usaha kelapa Rustam di Dusun Remik, Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Rustam menyebutkan, satu kali angkut, bisa mencapai 1,5 ton kopra dalam dua pekan.

"Dalam satu bulan bisa dua kali angkut. Satu ton dapatlah Rp 1,2 juta," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved