OKNUM TNI SERANG WARGA

Sambil Bawa Jenazah, Ratusan Warga Desa Selamat Sumut Geruduk Batalyon Armed 2/105 KS Sibiru-biru

Kondisi mencekam Desa Selamat di Deliserdang bawa jenazah korban penganiayaan ke Batalyon Armed Sibiru-biru.

|
Editor: Khistian Tauqid
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan. 

TRIBUNBATAM.id - Keadaan Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, semakin mencekam pada Sabtu (9/11/2024).

Bahkan ratusan warga Desa Selamat menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.

Tidak tengan tangan kosong, ratusan warga Desa Selamat membawa jenazah Raden Barus (60) korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum personel TNI.

Baca juga: Tampang Penganiaya Balita di Batam Hingga Tewas, Aksinya Bukan yang Pertama

Seperti diketahui, Raden Barus menjadi korban tewas dengan kondisi kepala luka dan perut diduga kena tusuk senjata tajam.

Warga Desa Selamat tak terima dengan perlakuan oknum personel TNI tersebut hingga membuat 10 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.

Kondisi semakin mencekam saat warga berkumpul di rumah duka korban di Dusun IV, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang.

Warga Desa Selamat sejak pagi menunggu jenazah korban tiba seusai diautopsi.

Setibanya mobil ambulans, warga langsung bergerak beramai-ramai membawa mobil ambulans berisi mayat korban ke Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan yang berjarak sekitar 2 Kilometer.

Mobil ambulans dikemudikan sopir dan diisi keluarga melaju pelan-pelan, diikuti warga yang berjalan kaki juga menaiki sepeda motor dari belakang.

Sambil berjalan menuju markas Armed, warga terus berteriak menuntut keadilan. 

Di tengah perjalanan, situasi sempat memanas karena mereka sempat dihalang-halangi personel TNI berseragam lengkap hingga mobil ambulans mogok.

Tak mau menyerah, masyarakat akhirnya melanjutkan perjalanan dengan cara mendorong mobil beramai-ramai. 

Kurang lebih 200 meter sebelum tiba di gerbang Batalyon Armed, 2 truk pengangkut personel TNI keluar dari Batalyon dengan kecepatan tinggi hingga nyaris menabrak masyarakat.

Diduga, mobil ini akan menghalau masyarakat yang semakin dekat ke Batalyon karena dikabarkan Pangdam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan berada di dalam.

Namun dua truk tadi memutar balik dan menutup jalan kurang lebih 50 meter dari gerbang Batalyon untuk menghalau massa masuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved