PILKADA NATUNA 2024

Debat Pilkada Natuna 2024, Adu Argumen Dua Paslon Tentang Transformasi Digital dan Natuna Biru

Debat terbuka Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Natuna 2024, dua pasangan calon beradu argumen tema Transformasi Digital dan Natuna Biru

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/BIRRI FIKRUDIN
DEBAT PILKADA NATUNA - Momen saat Debat Pasangan Calon Bupati Natuna, Cen Sul Lan dan Wan Siswandi saling adu gagasan, Rabu (13/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin

TRIBUNBATAM.id, NATUNA – Suasana memanas saat debat terbuka Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Natuna 2024 ketika dua pasangan calon (paslon) beradu argumen sengit mengenai tema ‘Transformasi Digital’ dan program ‘Natuna Biru’. 

Bertempat di Gedung Sri Serindit, Ranai, pada Rabu (13/11/2024), debat ini menjadi panggung diskusi intensif antara dua paslon, yang berupaya menyajikan visi dan strategi untuk membangun Natuna ke depan.

Paslon nomor urut satu, Cen Sui Lan dan Jarmin mengungkapkan bahwa, transformasi digital di Natuna memerlukan perhatian serius dari pemerintah pusat.

Terutama dalam penyediaan akses internet dan listrik yang merata di wilayah Natuna, yang geografisnya berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga. 

“Banyak wilayah di Natuna yang masih tertinggal dari segi layanan internet dan listrik."

Baca juga: Debat Pilkada Natuna, Pelestarian Budaya Lokal Jadi Sorotan, Ini Pandangan Kedua Calon

"Kami akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menghadirkan infrastruktur ini agar transformasi digital di Natuna bisa segera terwujud,” ujar Cen Sui Lan dengan penuh keyakinan.

Sementara itu, paslon nomor urut dua, Wan Siswandi dan Rodhial Huda, mengakui adanya tantangan infrastruktur tersebut, namun menyampaikan upaya yang telah dilakukan untuk memperluas akses digital di Natuna.

"Kami kedepan akan mulai memasang jaringan internet di beberapa titik dengan bantuan provider Indosat, memang belum sempurna, tapi kami berkomitmen memperluas jangkauan internet di Natuna," ujar Wan Siswandi.

Diskusi semakin sengit ketika tema ‘Natuna Biru’ diangkat. 

Menanggapi pertanyaan dari Wan Siswandi, Cen Sui Lan memaparkan pendapatnya tentang ‘Natuna Biru’ yang difokuskan pada ekonomi maritim berkelanjutan.

Baca juga: Visi Misi Dua Paslon Pilkada Natuna 2024 Terungkap saat Debat Publik, Sepakat Natuna Sejahtera

Ia menekankan perlunya perlindungan laut dan kelestarian biota laut serta mendukung nelayan dengan alat tangkap ramah lingkungan sebagai strategi untuk menjaga ekonomi maritim Natuna.

“Dengan pendekatan ini, kami yakin potensi laut Natuna dapat dimanfaatkan tanpa merusak ekosistem,” kata Cen Sui Lan.

Wan Siswandi menambahkan bahwa program ‘Natuna Biru’ tidak hanya soal kebersihan laut, tetapi juga pemerataan manfaat ekonomi bagi masyarakat Natuna.

 Ia menyebut berbagai inisiatif yang telah dilakukan untuk menjaga lingkungan laut, termasuk upaya mengurangi kerusakan lingkungan. 

“Kami akan menjaga potensi laut agar masyarakat dapat menikmatinya dengan berkelanjutan,” ungkapnya.

Pada segmen berikutnya, Cen Sui Lan menanyakan strategi paslon nomor urut dua, untuk mengakses anggaran pusat guna mengatasi keterbatasan APBD Natuna, mengingat Natuna yang didominasi wilayah lautan memerlukan dukungan lebih.

Menanggapi itu, Wan Siswandi menegaskan pentingnya menjalin komunikasi yang kuat dengan kementerian pusat serta melalui mekanisme yang telah ada seperti Musrenbang. 

“Kami terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan pusat, bahkan kini ada 130 lebih anak Natuna yang berhasil mendapatkan beasiswa,” ujarnya.

Cen Sui Lan pun menyanggah, menegaskan bahwa peran dirinya sebagai anggota DPR RI sudah berkontribusi langsung dalam penganggaran untuk Natuna di komisi terkait. 

“Saya sebagai anggota DPR RI sudah memperjuangkan APBN untuk Natuna. Kami ingin memastikan bahwa Natuna tidak tertinggal,” tandasnya.

Perdebatan sengit ini menggambarkan betapa seriusnya kedua paslon dalam merebut perhatian publik Natuna untuk masa depan Natuna dan menjadikan Natuna Biru.

Saling sindir dan saling mengkritisi program masing-masing pun tidak bisa terhindarkan, keduanya menunjukkan bahwa Natuna perlu terobosan nyata untuk dapat berkembang. (brf).

( tribunbatam.id/birri fikrudin )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved