Pariwisata Kepri Aman

Melihat Dari Dekat Balai Adat di Pulau Penyengat Wisata Kepri, Ada Jasa Sewa Baju

Balai Adat Indera Perkasa, termasuk tempat wisata di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepri yang banyak didatangi wisatawan. Di sini ada sewa baju

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Endra Kaputra
Pengunjung saat foto-foto di Balai Adat Indera Perkasa di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepri 

Di Balai Adat juga menyediakan sewa baju adat dan pengantin melayu.

Baca juga: Pesona Masjid Raya Sultan Riau, Destinasi Wisata Religi di Pulau Penyengat Kepri

Untuk pakaian yang dipakai perempuan disebut dengan dengan baju Kebaya Labuh sementara untuk pria disebut Teluk Belanga. 

Kebaya Labuh sendiri identik dengan bentuknya yang longgar dan panjang, dengan beberapa aksen hiasan berupa selendang, bros, ikat pinggang, dan ikat kepala.

Dalam Kebaya Labuh, aksen hiasan yang digunakan adalah selendang yang melintang di tubuh. Perempuan juga memakai bengkung untuk ikat pinggang. 

Ada juga bros yang dikaitkan di tengah dada, dan terakhir adalah hiasan kepala bernama sunting. Hiasan kepala ini ada dua macam. 

Pengunjung saat coba baju adat di Balai Adat Indera Perkasa di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepri
Pengunjung saat coba baju Melayu di Balai Adat Indera Perkasa di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepri (tribunbatam.id/Endra Kaputra)


Sunting yang dipakai oleh saya merupakan bentuk praktis dari ikat kepala lebih tradisional bernama tanjak. Sunting hanya perlu diikat saja sementara tanjak ditata langsung pada rambut seperti halnya sanggul dalam adat Jawa. 

Pakaian tradisional Melayu memang biasanya berbentuk longgar. Hal ini berkaitan dengan ciri khas masyarakat Melayu yang sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan, dalam hal ini menutupi aurat dengan mengenakan pakaian longgar.

Baik laki-laki maupun perempuan bisa menggunakan pakaian adat yang tersedia dalam tiga warna berbeda. Ada warna merah, kuning, dan hijau. Ketiga warna ini memiliki filosofi dan makna masing-masing.

Pemandu Wisata di Balai Adat, Wawan mengatakan, untuk warna Kuning biasa dipakai oleh sultan dan permaisuri. 

Kalau Merah artinya pemberani atau keberanian jadi dipakai oleh jenderal atau panglima. 

Lalu, warna Hijau berarti kesetiaan yang biasa dipakai Datuk Tumenggung atau bendahara kerajaan.

Bagi yang ingin mencoba berbusana tradisional pengantin Melayu bisa menyewa pakaian adat di Balai Adat Pulau Penyengat. 

“Dengan hanya membayar Rp 25.000 saja. Bisa untuk sambil bersuafoto,”ujarnya.

Bagaimana cara menggunakannya, tenang aja. Sudah ada pemandu yang akan membantu. 

Spot foto pun bisa di pelaminan serta takhta khas Kesultanan Melayu. Ada juga ruangan berbentuk replika kamar pengantin khas Melayu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved