KNTI Bintan Tolak Sedimentasi Laut Kepri Dikeruk, Singgung Area Tangkap Nelayan
KNTI Bintan menolak pengerukan sedimentasi laut di Kepri. Mereka khawatir kegiatan itu berdampak besar pada hasil tangkapan nelayan.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Rencana kegiatan sedimentasi di laut perairan Bintan menjadi salah satu topik yang dibicarakan dalam kegiatan rembuk nelayan dan musyawarah daerah (musda) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan.
Kegiatan berlangsung di Seafood Bunde PB di Pelabuhan Seri Kuala Tanjung, Desa Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Rabu (20/11/2024).
Ketua KNTI Kabupaten Bintan, Syukur Hariyanto mengatakan, salah satu yang dibicarakan dalam rembuk nelayan adalah soal kegiatan sedimentasi laut.
"Kami fokus di lingkungan, pendidikan dan kesejahteraan nelayan," kata Syukur.
Dia menegaskan, sikap KNTI Kabupaten Bintan tegas menolak kegiatan sedimentasi di laut.
Baca juga: Pegang Izin Kelola Sedimentasi Laut Kepri, PT Berkah Samudera Gelar Konsultasi Publik di Karimun
Alasannya karena masuk dalam area tangkap nelayan, salah satunya di belakang Pulau Numbing.
Syukur juga mempertanyakan alasan pemerintah menetapkan satu provinsi sampai tiga titik kegiatan sedimentasi di laut.
"Kenapa satu provinsi di Kepri sampai tiga titik, di Lingga, Bintan dan Karimun, jadi tanda tanya juga," ungkapnya.
Dia mengatakan, seharusnya penetapan titik kegiatan sedimentasi di laut dibicarakan bersama.
"Maunya jangan ditetapkan dulu titiknya, jangan di lokasi area tangkap nelayan karena dapat merugikan nelayan," sebutnya.
Baca juga: Menteri Sakti Wahyu Trenggono Sebut Ekspor Pasir Sedimentasi Laut Batam Tak Ganggu Ekosistem
Seorang pengawas perikanan di kegiatan tersebut mengakui, soal sedimentasi di laut memang menimbulkan gejolak. Tidak hanya di Kepri tapi di daerah lain.
Namun dia memastikan, kegiatan ini belum ada yang mulai di Bintan.
Hal ini, karena perizinan kegiatan sedimentasi di laut membutuhkan proses yang sangat panjang, dan lintas kementerian serta kajian-kajian.
"Kami tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku saja," kata dia. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Cuaca Buruk Landa Perairan Bintan, Keberangkaran Kapal Roro di Pelabuhan ASDP Tanjunguban Tertunda |
![]() |
---|
Program Bintan Juara dan Asta Cita Pemerintah Pusat, Disperkim Bintan Akan Bangun 27 Titik Lampu PJU |
![]() |
---|
Kapolres Bintan Temui Tokoh Agama, Adat dan Ojol di Wilayah Bintan, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Polda Kepri Sita Tas Branded MCM Palsu, Pedagang di Batam Mengeluh Sepi Pembeli |
![]() |
---|
Vape Narkoba Beredar di Batam, Dijual Rp700 Ribu per Cartridge, Polisi Minta Warga Waspada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.