TANJUNGPINANG TERKINI

Penambang Pompong Tolak Relokasi ke Pelantar 2 Tanjungpinang, Dishub: Sementara Saja

Rencana relokasi operasional pompong dari Dermaga Kuning ke Pelantar 2 Tanjungpinang pada 10 Desember 2024 memicu gelombang penolakan

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Mairi Nandarson
Penambang Pompong Tolak Relokasi ke Pelantar 2 Tanjungpinang, Dishub: Sementara Saja - Dermaga-Penyengat.jpg
TRIBUNBATAM.id/YUKI VEGOEISTA
Kondisi Dermaga penyengat yang nantinya akan ditutup dan dipindahkan guna menjaga keselamatan akibat pelantar yang sudah cukup tua
Penambang Pompong Tolak Relokasi ke Pelantar 2 Tanjungpinang, Dishub: Sementara Saja - Pelabuhan-yang-dibangun-BUP-Kepri-yang-berlokasi-di-pelantar-2-Tanjungpinang.jpg
TribunBatam.id/Yuki Vegoeista
Pelabuhan yang dibangun BUP Kepri yang berlokasi di pelantar 2 Tanjungpinang

Di sisi lain, pemerintah melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Tanjungpinang menegaskan bahwa relokasi ini dilakukan demi keselamatan bersama.

Kabid Pelayaran dan Udara Dishub Tanjungpinang, Tri Putranto, mengungkapkan bahwa kondisi Dermaga Penyengat dan Dermaga Kuning saat ini sudah tidak layak digunakan dan dapat membahayakan masyarakat serta wisatawan.

“Kami ingin mencegah risiko kecelakaan, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana kunjungan wisatawan ke Pulau Penyengat akan meningkat."

"Relokasi ini adalah langkah sementara hingga revitalisasi dermaga selesai,” ujarnya.

Sebagai alternatif, pemerintah telah mempersiapkan Pelantar 2 sebagai dermaga modern dengan fasilitas lengkap.

Direktur PT. Pelabuhan Kepri (Perseroda), Capt. Awaludin, menekankan bahwa fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat. 

"Kami menyediakan ruang tunggu yang nyaman, CCTV, halaman parkir luas, serta sistem keamanan yang terintegrasi. Fasilitas ini juga akan dilengkapi mushola pada tahun depan," jelasnya.

Namun, Wakil Ketua OPPM, Ilyas, menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Ia menilai ada indikasi motif bisnis di balik kebijakan relokasi. 

"Pemerintah tidak boleh berbisnis kepada masyarakat. Kami menduga ada kepentingan tertentu di balik relokasi ini," tegasnya.

Anggota OPPM, Raja Zainal, meminta pemerintah memberikan kepastian terkait rencana revitalisasi Dermaga Kuning. 

“Kami tidak menolak perubahan, tetapi kami butuh kepastian. Jika Dermaga Kuning benar-benar diperbaiki, kami akan pindah sementara ke Pelantar 2, asalkan ada jadwal yang jelas,” ujarnya.

Hingga kini, dialog antara pemerintah dan penambang masih menemui jalan buntu.

Para penambang bersama masyarakat Tanjungpinang berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang adil dan tidak mengesampingkan kebutuhan mereka.

Sementara itu, masyarakat tetap mendukung perbaikan Dermaga Kuning karena nilai historis dan perannya yang vital bagi kehidupan sehari-hari. (yki)

 

(TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved