Harga Cabai di Tanjungpinang Meroket Jelang Nataru 2025, Pedagang: Dampak Cuaca Buruk

Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, harga komoditas cabai di Pasar Bintan Center (Bincen), Tanjungpinang, meroket dipicu cuaca buruk

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Yuki Vegoeista
HARGA CABAI - Stok cabai di Pasar Bintan Center, Tanjungpinang, Minggu (22/12/2024). Jelang Nataru, harga cabai di Tanjungpinang meroket. Pedagang sebut stok menipis dampak cuaca buruk 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025, harga komoditas cabai di Pasar Bintan Center (Bincen), Tanjungpinang, terus mengalami kenaikan. 

Kenaikan harga cabai ini telah berlangsung sejak sepekan terakhir, dipicu cuaca buruk yang berdampak pada menipisnya stok cabai.

Lauren Situmorang, pedagang Pasar Bincen, mengungkapkan pasokan cabai mulai sulit didapatkan akibat curah hujan tinggi yang mempengaruhi panen. 

“Memang cuaca sangat berpengaruh terhadap kuantitas cabai. Apalagi sudah jadi hal umum kalau stok menipis, harga pasti naik,” ujarnya, Minggu (22/12/2024).

Baca juga: Harga Cabai Merah dan Tomat di Natuna Kepri Meroket, Stok Menipis Jadi Penyebab

Saat ini, harga cabai hijau di pasar mencapai Rp45 ribu per kilogram (kg), cabai merah Rp48 ribu, cabai rawit Rp48 ribu, dan cabai nano melonjak hingga Rp58 ribu per kg.

Pekan sebelumnya, harga cabai masih berkisar Rp40 ribu per kg. Lauren memperkirakan harga cabai berpotensi terus naik jika cuaca buruk berlanjut.

Di sisi lain, harga bawang terpantau stabil meski sempat mengalami sedikit fluktuasi. Bawang merah Jawa dijual Rp48 ribu per kg, bawang merah India Rp40 ribu, dan bawang putih Rp40 ribu per kg.

Sementara itu, harga tomat yang sebelumnya naik dari Rp12 ribu menjadi Rp20 ribu per kg, sejak dua bulan lalu masih bertahan di harga tersebut.

Untuk sayur-mayur, harganya mulai stabil setelah pekan lalu sempat mengalami kenaikan signifikan. Pedagang menyebut harga bayam dan kangkung yang sempat melonjak hingga Rp30 ribu per kg kini turun menjadi Rp8 ribu per kg.

Warga turut merasakan dampak kenaikan harga bumbu dapur ini, terutama cabai yang menjadi kebutuhan utama sehari-hari. 

Baca juga: Harga Cabai di Karimun Kepri Turun, Satu Ons Hanya Rp5 Ribu, Biasanya Rp8 Ribu

“Harga cabai yang naik ini bikin repot, apalagi kalau terus naik lagi. Kalau begini, kita jadi harus mengurangi pembelian, padahal cabai itu wajib ada di dapur,” keluh Tuti, seorang warga Tanjungpinang. (TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)


Baca juga berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved