Virus HMPV Merebak di Malaysia, Dinkes Batam Imbau Lansia hingga Anak-anak Jaga Prokes

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang dilaporkan menyebar di Tiongkok, menimbulkan kekhwatiran baru.

Pasalnya negara tetangga seperti Malaysia mencatatkan peningkatan laporan kasus virus HMPV sepanjang 2024.

Hal ini memunculkan kekhawatiran, sebab Batam lokasinya berbatasan langsung dengan sejumlah negara. 

Namun hingga kini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam menyatakan belum menerima pemberitahuan resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait penyebaran virus tersebut.

Baca juga: Dekat dengan Malaysia, Kadinkes Kepri Sebut HMPV Belum Ditemukan di Indonesia, Gejala Mirip Covid-19

"Kita belum dapat notifikasi apapun dari Kementerian. Walaupun kita tahu virus ini sudah banyak muncul di negara tetangga kita, Malaysia, sesuai pemberitaan The Straits Times," ujar Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, Senin (6/1/2025).

Sebagai wilayah perbatasan, Batam memiliki pintu masuk internasional yang strategis. 

Namun, Didi menegaskan bahwa penjagaan di pelabuhan menjadi tanggung jawab Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). 

"Karena penjagaan di pelabuhan itu wewenang mereka (KKP)," ungkapnya saat ditanya soal kemungkinan pemeriksaan menggunakan alat deteksi seperti saat pandemi COVID-19.

Sementara itu, mengenai langkah yang diambil ke depannya untuk mengantisipasi hal ini, ia memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama kelompok rentan. 

"Saat ini kita melakukan imbauan saja, terutama pada warga-warga yang rentan, seperti anak-anak, lansia, dan orang yang punya penyakit berat, untuk melaksanakan protokol kesehatan," tambahnya. 

Didi menyebut pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi sebagai langkah antisipasi awal. 

Ia memastikan bahwa Dinkes Batam akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga keselamatan masyarakat.

Baca juga: Kasus DBD di Tanjungpinang Meningkat, Dinkes Imbau Warga Lakukan Pencegahan

Sebagai informasi, HMPV merupakan virus pernapasan yang dapat menyebabkan gejala seperti batuk, demam, pilek, hingga sesak napas. 

Virus ini dilaporkan lebih berisiko bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, yang dapat mengalami komplikasi serius. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News