Tongkang Muatan Bauksit Terdampar di Pesisir Laboh Lingga, Warga Cemas Limbah Cemari Laut

Tongkang berisi bauksit ditemukan terdampar di kawasan pesisir Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
Kondisi tongkang memuat bauksit yang terdampar di kawasan pesisir Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (21/1/2025). 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Tongkang berisi bauksit ditemukan terdampar di kawasan pesisir Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Informasi yang dihimpun, tongkang bermuatan bauksit dengan tulisan Bukit Emas 2312SC47-5J itu sudah berada di pesisir Lingga tersebut sejak Sabtu (18/1).

Sejumlah warga sempat sempat menarik tongkang tersebut menggunakan tali secara beramai untuk membawa tongkang dan menambatkannya di dekat batuan karang di pesisir.

Hal itu agar kapal tersebut dikhawatirkan tidak terbawa arus atau gelombang.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lingga, Ruslan mengungkapkan bahwa keberadaan kapal tongkang tersebut dinilai mengganggu aktivitas nelayan dan menyebabkan pencemaran di wilayah pesisir.

Baca juga: Solusi Atasi Banjir Rob di Lingga, Warga Dabo Lama Usulkan Bangun Dam ke Pemkab

Limbah dari kapal sudah mulai menyebar di pantai Pulau Beringin, bahkan gelombang tinggi memperparah penyebaran tersebut.

“Selain mengganggu aktivitas nelayan, tumpahan limbah dari tongkang ini sudah mulai mencemari perairan. Jika evakuasi tidak segera dilakukan, pencemaran dapat meluas ke seluruh wilayah Kecamatan Senayang,” ujar Ruslan, Selasa (21/1/2025).

Pria yang kerap disapa Jagat ini menjelaskan, bahwa beberapa nelayan harus memindahkan perahu mereka karena lokasi tongkang yang menghalangi jalur ke laut.

Aktivitas menangkap ikan dengan alat seperti kelong, bubu, dan jaring menjadi terganggu akibat dampak kapal tersebut.

Menurut Ruslan, gelombang tinggi yang terus terjadi menyebabkan air di sekitar tongkang menjadi deras menggerus batu bauksit dari kapal tersebut.

Baca juga: Perjuangan Siswa Kepulauan Posek di Lingga Terjang Ombak Tinggi Demi ke Sekolah

“Jika tongkang ini hancur, siapa yang akan bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan dampaknya pada masyarakat?,” tambahnya.

Ia mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada pihak perusahaan pemilik tongkang dan berharap evakuasi segera dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih besar.

“Kami ingin perusahaan bertindak cepat sebelum limbah bauksit mencemari seluruh wilayah perairan dan mata pencaharian nelayan terganggu sepenuhnya,” tegasnya.

Masyarakat setempat juga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menangani situasi ini, memastikan evakuasi kapal dilakukan dengan baik. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved