Wamenperin Faisol Riza Minta Batam Bersiap Sambut Investor China Imbas Donald Trump Jadi Presiden AS
Wamenperin RI, Faisol Riza meminta Batam dan sejumlah KEK bersiap menyambut investor China buntut kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza meminta Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersiap menyambut investor China imbas Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Penegasan untuk Batam khususnya untuk sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini disampaikan Wamenperin, Faisol Riza menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Menurut Wamenperin Faisol Riza, Kota Batam, Provinsi Kepri termasuk sejumlah daerah lain di Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden Trump berencana menetapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari China.
Para pengelola kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam menurutnya harus bisa bersiap merebut peluang apabila terjadi relokasi pabrik dari China ke Indonesia.
"Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di RRT sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari RRT ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan ASEAN, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi," kata Wamen Faisol dalam kunjungannya ke Batam, Jumat (17/1).
Baca juga: Batam Surga PPN 12 Persen, Beli Mobil di Batam Bebas 3 Pajak, Ada Pelat Nomor Khusus
Dalam kunjungannya ke salah satu kawasan industri di Batam, ia juga melihat kesiapan 19 kawasan industri yang memungkinkan sebagai tujuan relokasi pabrik asal China.
Wamenperin mengatakan, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki stabilitas ekonomi, serta strategis lokasinya sebagai tujuan investasi atau relokasi pabrik.
Apalagi, berbagai kawasan industri yang berada di KEK Batam cukup siap apabila tren relokasi itu nantinya terjadi.
"Ada beberapa sektor yang memiliki niat untuk relokasi. Oleh karena itu, persiapan dari masing-masing kawasan industri menjadi sangat penting. Selain elektronik, ada juga tekstil, alas kaki, dan otomotif yang rupanya melihat bahwa semakin sulit peluang untuk ekspor dari RRT langsung ke AS," ujar Wamenperin.
Selain mengunjungi Batamindo, Wamen Faisol juga mendatangi Kawasan Industri Bintan Industrial Estate (BIIE), sebagai kawasan yang didesain khusus untuk industri halal.
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Temui Mendag Budi Santoso di Jakarta Minta Dukung KEK
Dengan luas mencapai 4.000 hektare, menurut Wamenperin, BIIE juga berpeluang besar dikembangkan melalui relokasi perusahaan-perusahaan yang berasal dari RRT.
"Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk," tutur Faisol melansir laman Kemenperin RI.
Sebagai informasi, Badan Pengusahaan (BP) Batam merupakan instansi yang dipercaya pemerintah tidak hanya untuk mengelola kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Batam, namun juga sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Sejumlah KEK di Batam di antaranya KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada tahun 2021.
Serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada tahun 2024 silam. (TribunBatam/*)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Turnamen Futsal PK NTT Cup 2 Tahun 2025 di Batam Kembali Digelar, Diikuti 32 Tim |
![]() |
---|
Warga Batam Bersiap Tampung Air, Ada Penyambungan Pipa Depan Hotel Vista Senin 21 Juli Ini |
![]() |
---|
Hijaukan Rempang, Kapolda Kepri Tanam 1.150 Berbagai Jenis Pohon di Tanjung Banon |
![]() |
---|
Platform Invest in Batam Hadir dalam 12 Bahasa, Permudah Investor Asing Akses Layanan |
![]() |
---|
KKP Stop Pengembangan 3 Pulau di Kepri, Dua di Antaranya di Batam Karena Tak Ada Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.