Ikut Instruksi Pusat, Bulog Natuna Kepri Hentikan Sementara Distribusi Beras SPHP

Bulog Cabang Natuna menghentikan sementara distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ikuti instruksi pusat dari Bapanas

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
Tribunbatam.id/Birri Fikrudin
STOK BERAS - Stok beras SPHP di Gudang Bulog Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Bulog Natuna hentikan sementara distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ikuti instruksi pusat 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menghentikan sementara distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Beras SPHP adalah beras untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.  

Kepala Bulog Natuna, Bayu Delly Putra mengungkapkan, penghentian distribusi beras SPHP ini berdasarkan instruksi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Ya, ada instruksi dari Badan Pangan Nasional untuk menghentikan sementara distribusi beras SPHP mulai 7 Februari 2025 lalu. Kami sebagai pelaksana dari program CBP tentu mengikuti instruksi itu," ujarnya, Kamis (13/2/2025).  

Baca juga: Bulog Tanjungpinang Setop Sementara Penyaluran Beras SPHP, Bantuan Pangan Ditunda

Dari informasi yang dihimpun Tribunbatam.id, kebijakan ini merupakan strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani, terutama menjelang panen raya yang diperkirakan terjadi pada Maret hingga April 2025. 

Dengan penghentian sementara ini, diharapkan harga gabah petani tidak jatuh terlalu rendah saat panen raya berlangsung. 

Delly melanjutkan, saat ini stok beras yang tersimpan di gudang logistik Bulog Natuna masih sebanyak 626 ton.

"Saat ini di Gudang Bulog Ranai sebanyak 261 ton, dan di Gudang Sedanau tersimpan stok beras 365 ton. Jadi total stok di Natuna ini sebanyak 626 ton," katanya.

Posisi beras itu disebut sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP), yang peruntukannya bisa untuk bantuan sosial (bansos) dan SPHP.

"Stok beras SPHP di pasaran masih ada, karena sudah kami salurkan sebelum tanggal 7 Februari 2025. Di toko-toko juga masih terpantau banyak stoknya," katanya.

Meskipun penjualan beras SPHP dihentikan, Bulog tetap menjual beras komersil atau beras premium.

Baca juga: Bulog Natuna Jamin Stok Beras Aman Selama Ramadan 2025, Masyarakat Tak Perlu Khawatir

"Memang untuk pengentian ini bersifat sementara, untuk selanjutnya distribusi akan kami lanjutkan sampai ada instruksi lanjutan dari pusat. Yaitu dalam hal ini Bapanas yang mempunyai program SPHP," pungkas Delly. (TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved