Pemprov Kepri Upayakan Pemulangan Nelayan Karimun yang Ditangkap Polisi Malaysia

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Insiden penangkapan nelayan asal Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri oleh Polisi Diraja Malaysia langsung mendapat respons dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepri, Doli Boniara, sudah melaporkan kronologi kejadian tersebut kepada Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

“Pak gubernur sudah tahu soal insiden penangkapan tersebut,” ungkap Doli saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).

Menurut Doli, A Huat (54) nelayan Sungai Pasir, Meral, Karimun itu ditangkap saat sedang melaut seorang diri pada Senin (3/3/2025).

Baca juga: Nelayan Kepri Asal Karimun Ditangkap Kapal Patroli Malaysia saat Jaring Ikan di Laut

Perahu miliknya terseret ombak, sehingga dia tidak mengetahui batas wilayah perairan Malaysia dan Indonesia.

“Soalnya dia juga tidak melihat Global Positioning System atau GPS lagi,” sebut Doli.

Setelah mendengar informasi adanya nelayan Kepri yang ditangkap pihak Malaysia itu, Doli segera menghubungi AKBP Yunik D.A Mei Wulan, Fungsi Kepolisian pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru.

“Saya juga sudah berkomunikasi dengan AKBP Yunik terkait nasib nelayan tersebut,” ungkap Doli.

Dari pembicaraan itu, Doli mengetahui KJRI sedang berkomunikasi dengan penyidik Polisi Diraja Malaysia yang menangkap A Huat.

KJRI mencari tahu tentang kronologi penangkapan nelayan asal Karimun itu dan kesalahan-kesalahan yang dilakukannya.

Baca juga: Kronologi Nelayan Kepri Asal Karimun Ditangkap Kapal Patroli Malaysia saat Melaut

“Kalau kesalahan kecil, artinya tidak terlibat jaringan narkoba atau kejahatan internasional, maka diupayakan untuk segera bebas tanpa harus ikut sidang di Malaysia,” ujar Doli. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News