Pasar Encik Puan Perak Tanjungpinang Sepi, Pedagang Bertahan di Parkiran: Butuh Solusi Nyata!

Kondisi Pasar Encik Puan Perak di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri tampak lengang. Pedagang memilih bertahan di parkiran.

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yuki Vegoeista
PASAR DI TANJUNGPINANG - Lantai 2 Pasar Encik Puan Perak, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (5/3/2025). Tampak kondisinya yang lengang sepi pembeli dan penjual. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Pasar Encik Puan Perak di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih jauh dari kata ramai.

Pasar yang diresmikan oleh Wakil Presiden, Ma’ruf Amin pada tahun 2024 lalu sebelumnya digadang-gadang menjadi salah satu pusat ekonomi daerah.

Pasar Encik PUan Perak Tanjungpinang ini kondisinya justru lengang.

Kondisinya membuat para pedagang memilih berjualan di area parkir atau beralih ke kaki lima demi tetap mendapatkan pembeli.

Ketika pertama kali ditempatkan di lantai dua, para pedagang berharap bisa meraup rezeki lebih.

Namun, harapan itu pupus karena minimnya pengunjung. 

Baca juga: Lantai Dua Pasar Puan Maimun Akan Jadi Pusat Kuliner, Vandarones: Nyaman dan Kekinian

“Saya sempat jualan di lantai dua, tapi karena sepi, saya pindah ke parkiran. Di sana, setidaknya masih ada pembeli,” ujar Rahman, seorang pedagang yang kini hanya mendapat penghasilan Rp 200 – Rp 500 ribu per hari.

Kondisi lantai dua pasar pun memprihatinkan.

Abdul, pedagang lain, menceritakan bahwa puluhan lapak beton kini berdebu dan tak tersentuh aktivitas jual beli selama berbulan-bulan. 

“Kalau begini terus, pasar ini bisa mati pelan-pelan. Pembeli malas naik ke atas, sementara banyak pedagang malah jualan di luar,” katanya.

Ahmad, pedagang ayam, juga mengeluhkan penurunan drastis penjualan. 

Baca juga: Harga Beras di Karimun Naik, Berikut Harga Terbaru di Pasar Puan Maimun

“Dulu bisa habis 30 kg ayam sehari. Sekarang, paling cuma langganan yang masih datang. Orang lebih suka belanja di luar pasar karena lebih gampang,” tuturnya.

Melihat kenyataan ini, Wali Kota Tanjungpinang, Lis, menegaskan pentingnya langkah cepat untuk menyelamatkan pasar

Salah satu solusi yang direncanakan adalah membuka akses langsung dari Pelantar Dua ke dalam pasar agar pengunjung lebih mudah masuk. 

“Pasar ini seperti orang sakit migrain. Kalau cuma dikasih obat sakit kepala biasa, ya nggak sembuh. Harus ada tindakan nyata yang benar-benar menyelesaikan masalah,” ujar Lis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved