GEBRAKAN KANG DEDI

3 Gebrakan Dedi Mulyadi di Sektor Pendidikan Jawa Barat, Larangan Study Tour hingga Wajib Militer

Dedi Mulyadi memperlihatkan aksi kerja nyata setelah dilantik sebagai kepala daerah terpilih Jawa Barat.

|
Editor: Khistian Tauqid
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
GEBRAKAN GUBERNUR JAWA BARAT - Dedi Mulyadi dalam acara Gelaran Safari Budaya Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Lapangan Garuda, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (30/6/2023) malam. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung memperlihatkan aksi kerja nyata setelah dilantik sebagai kepala daerah terpilih. 

TRIBUNBATAM.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung memperlihatkan aksi kerja nyata setelah dilantik sebagai kepala daerah terpilih.

Berbagai gebrakan bahkan dilakukan Dedi Mulyadi demi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Termasuk dalam menanggulangi banjir yang sedang melanda Jawa Barat, khusunya di Bogor, Bekasi, Depok dan Karawang.

Paling menjadi sorotan adalah gebrakan Dedi Mulyadi di sektor pendidika, satu di antaranya yaitu larangan menggelar studi tur ke luar provinsi.

Sedangkan gebrakan paling anyar Dedi Mulyadi yaitu untuk siswa-siswi tingkat SMA/SMK/sederajat. 

Berikut ini adalah beberapa gebrakan Dedi Mulyadi di bidang pendidikan:

Wajib Militer

Dedi Mulyadi mengumumkan bahwa kurikulum wajib militer akan diterapkan di sekolah-sekolah setingkat SMA/SMK mulai tahun ajaran baru mendatang. 

Setiap sekolah akan dilengkapi dengan pembina yang berasal dari anggota TNI dan Polri.

Dedi Mulyadi menjelaskan, kehadiran anggota TNI dan Polri di setiap sekolah bertujuan untuk membentuk karakter bela negara di kalangan siswa. 

Dengan demikian, diharapkan siswa tidak akan terlibat dalam aktivitas tawuran, perkelahian antar pelajar, dan kenakalan remaja lainnya.

Program ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menangani persoalan geng motor dan premanisme.

"Saya serius, mulai tahun ajaran baru, Pemda Provinsi Jabar akan memasukkan kurikulum wajib militer di sekolah-sekolah," ujarnya, dalam keterangan resmi yang dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Kang Dedi menegaskan, penerapan kurikulum wajib militer ini diyakini dapat menggali potensi siswa di berbagai bidang.

Ia menambahkan bahwa wajib militer identik dengan kedisiplinan, sehingga siswa dapat lebih fokus belajar dan mengesampingkan kegiatan yang tidak berguna. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved