Bank Indonesia Kepri

BI Kepri Permudah Sedekah Umat Islam dengan Gencarkan QRIS Infak 1000 Masjid 

Bank Indonesia Perwakilan Kepri menerapkan QRIS Infak di 1000 masjid untuk mempermudah umat Islam bersedekah.

Endrakaputra
KEPALA BI KEPRI - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), Rony Widijarto P. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) gencar menerapkan infak dengan penggunaan QRIS  atau Quick Response Code Indonesian Standard untuk 1000 masjid.

Program ini bertujuan mempermudah masyarakat berinfak dan bersedekah melalui saluran digital, sekaligus mendorong inklusi keuangan berbasis digitalisasi.

“Dengan demikian, umat Islam yang berinfak bisa lebih mudah,” sebut Kepala BI Perwakilan Kepri, Rony Widijarto P kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa (11/3/2025).

Menurut Rony, Gerakan 1.000 QRIS di masjid ini memberikan dampak positif bagi masyarakat karena memungkinkan donasi dilakukan dengan cara yang lebih praktis dan modern.

Untuk memastikan program berjalan optimal, BI Perwakilan Kepri akan bersinergi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kabupaten/Kota Provinsi Kepri.

“Sosialisasi ini terfokus pada edukasi dan peningkatan kesadaran pengurus masjid mengenai manfaat QRIS,” jelas Rony.

Baca juga: Bank Indonesia Kepri Targetkan 1.000 QRIS Masjid untuk Sedekah Digital

QRIS TERBAIK - BI Kepri mendapatkan BI AWARD 2024 kategori Pemerintah Provinsi dengan Implementasi QRIS Terbaik di Sumatera.
QRIS TERBAIK - BI Kepri mendapatkan BI AWARD 2024 kategori Pemerintah Provinsi dengan Implementasi QRIS Terbaik di Sumatera. (Beres)

Rony juga mengimbau pengurus masjid untuk rutin mengecek dan memastikan QRIS yang telah terpasang tetap berfungsi dengan baik. 

BI Perwakilan Kepri juga mencatat ada beberapa QRIS masjid yang tidak aktif dan akan didorong untuk segera diaktifkan kembali.

“Intinya, kami akan mendorong perbankan untuk secara aktif mengecek dan mengganti QRIS yang rusak,” tegas Rony.

Rony menekankan  transaksi melalui QRIS lebih aman dibandingkan cara manual, karena seluruh proses tercatat dalam sistem perbankan.

“Kalau ada yang viral-viral memalsukan QR code, kita harus teliti membacanya sebelum melakukan transaksi,” pesan Kepala BI Perwakilan Kepri itu.

Dengan digitalisasi tersebut diharapkan agar masyarakat semakin terbiasa menggunakan teknologi finansial dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam aktivitas ibadah dan sosial. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved