GEBRAKAN PEMIMPIN

Wali Kota Batam Batalkan Pengadaan Mobil Dinas Eselon II, Dana Dialihkan untuk Masyarakat

Dana sebesar Rp6 miliar yang semula disiapkan untuk pengadaan kendaraan dinas eselon II di Batam, dialihkan untuk masyarakat

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
EFISIENSI ANGGARAN - Foto Wali kota Batam, Amsakar Achmad. Amsakar batalkan pengadaan mobil dinas eselon II. Dana untuk pengadaan mobil dinas itu dialihkan ke masyarakat terkait efisiensi anggaran 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota (Pemko) Batam membatalkan pengadaan mobil dinas untuk pejabat eselon II pada 2025. 

Dana sebesar Rp6 miliar yang semula disiapkan untuk pengadaan kendaraan itu, selanjutnya dialihkan ke program yang lebih berdampak bagi masyarakat Batam.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan langkah ini diambil untuk memastikan penggunaan anggaran lebih tepat sasaran. 

Ia pun menolak pengadaan mobil dinas baru sejak awal menjabat.

Baca juga: Pemko Batam Alihkan Efisiensi Anggaran Rp150 M untuk Bantuan Modal hingga Pendidikan

"Untuk anggaran mobil Rp6 M diminta untuk efisiensi saja. Yang terkait dengan mobil dinas (eselon II) digeser semua. Anggaran kita geser jadi kepentingan masyarakat saja," ujar Amsakar belum lama ini.

Menurutnya, kendaraan yang dipakai wali kota sebelumnya masih dalam kondisi baik, sehingga tak ada kebutuhan mendesak untuk membeli yang baru.

"Untuk mobil dinas ada dianggarkan sebelumnya oleh tim anggaran. Dari awal sudah kami katakan tidak perlu. Mobil dinas yang dipakai Pak Rudi (wali kota periode lalu) sebelumnya masih bagus kok, saya tinggal pakai," katanya.

Meski begitu, ada pengecualian dalam kebijakan ini. Pemko tetap menganggarkan mobil dinas untuk pimpinan DPRD Batam serta kendaraan patroli dan pengawalan (patwal) Dinas Perhubungan. 

Namun, jumlahnya dikurangi dari tiga unit menjadi satu unit.

"Pokoknya yang terkait pengadaan mobil dinas baru kita geser semuanya. Saya minta geser kecuali DPRD dan mobil patwal Dishub. Walaupun mereka minta tiga, kita berikan satu saja," katanya.

Kebijakan ini merupakan bagian dari efisiensi anggaran yang dilakukan Pemko Batam dalam dua tahap. 

Dari total Rp150 miliar anggaran yang berhasil diefisiensikan, sekitar Rp20 miliar dialokasikan untuk kebutuhan wajib (mandatory), sementara Rp130 miliar dikembalikan ke masyarakat.

Anggaran tersebut diarahkan untuk berbagai program, termasuk pinjaman modal usaha tanpa bunga bagi 2.000 UMKM.

Peningkatan jumlah penerima bantuan lansia menjadi 1.000 orang, serta pengadaan alat kebersihan seperti buldozer untuk TPA Punggur dan penyapu jalan. 

Baca juga: Efisiensi Anggaran, Bapenda Batam Akan Evaluasi Target Pajak Hotel dan Restoran

Di bidang pendidikan, Pemko Batam juga menyiapkan bantuan bagi siswa SD dan SMP yang tidak tertampung di sekolah negeri, masing-masing sebesar Rp250 ribu dan Rp300 ribu per anak.

Tak hanya itu, anggaran efisiensi juga dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, seperti pemasangan lampu jalan di jalur menuju Bandara Hang Nadim serta perbaikan jalan di beberapa titik kota Batam

(Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved