RAMADAN 2025

Ramadan dan Memahami Tingkatan Doa oleh Menag RI Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar dalam bulan suci Ramadan 1446 Hijriah mengungkap perlunya memahami peringkat doa bagi umat Islam.

TribunBatam.id via kemenag.go.id
MENAG RI - Foto Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA dari laman kemenag.go.id. 

Mereka berdoa karena Allah SWT mewakili manusia untuk: Ud’uni astajib lakum ("Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu). (Q.S. al-Gafir/40:60). 

Bagi mereka, yang terpenting perbuatan berdoa itu sendiri. 

Rasulullah SAW pernah bersabda: Al-du’a mukh al-‘ibadah (doa adalah intinya ibadah). 

Mereka lebih merasakan puncak kenikmatan jika berdoa daripada menikmati hasil doa, apalagi kalau doa didikte oleh hawa nafsu, seperti pada umumnya orang awam jika berdoa, mereka lebih banyak meminta sesuatu yang berjangka pendek dalam urusan kehidupan dunia, seperti jodoh, kesehatan, kesejahteraan, pekerjaan, dan keperluan hidup duniawi lainnya. 

Baca juga: Tak Cuma Islam, KUA Bakal Layani Semua Agama, Menag: Kemenag untuk Semua Agama

Permohonan yang didikte hawa nafsu seringkali berujung penyesalan. 

Manusia sering tidak sadar kalau dirinya telah terlena dengan hawa nafsu yang menguasainya. 

Terhalangnya sebuah doa  jika yang diminta dalamnya terdapat hikmah bahwa Allah SWT menyelamatkan kita dari kehinaan sebagaimana umumnya tuntunan hawa nafsu. 

Hal ini juga pernah diingatkan oleh Ibn ‘Athaillah dalam kitab Al-Hikam-nya: “Boleh jadi Allah memberimu, padahal ia menolakmu. Boleh jadi pula Dia menolakmu, padahal Dia memberimuApabila Allah Ta’ala menolak permohonanmu, maka sesungguhnya Dia telah memberimu. Dan jika segera dipenuhi permohonanmu, maka sesungguhnya engkau tengah ditolak dan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang engkau mohonkan kepada-Nya. Ketika Allah membukakan pintu pengertian bagimu tentang penolakan-Nya, maka penolakan itu pun berubah menjadi pemberian.”
 
Dari ungkapan luhur seorang Ibn ‘Athaillah di atas mengingatkan kita betapa dahsyatnya Allah SWT, Tuhan segala makhluk. Dia Maha Tahu apa yang sesugguhnya dibutuhkan hamba-Nya. Allahu a’lam. (*)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved