Menkes Budi Dijadwalkan ke Anambas Letak Batu Pertama Pembangunan Rumah Sakit Tipe C

Laporan wartawan Tribun Batam, Noven Simanjuntak

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kabupaten Kepulauan Anambas bakal kedatangan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) Budi Gunadi Sadikin.

Adapun kepastian itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Anambas, Islam Malik saat dihubungi, Selasa (18/3/2025).

Ia mengatakan, Menkes Budi dijadwalkan tiba di Anambas pada Sabtu (22/3/2025) melalui penerbangan pesawat di Bandara Matak.

Kedatangan Menkes Budi, dalam rangka meninjau sekaligus peletakan batu pertama pembangunan gedung rumah sakit tipe C.

Di mana Anambas menerima bantuan pusat melalui program hasil terbaik cepat (PHTC) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Peletakan batu pertama pembangunan gedung kesehatan ini Nantinya bersamaan dengan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad.

"Ya Insya Allah, Menteri Kesehatan hadir  bersama Gubernur Kepri untuk meletakkan batu pertama pembangunannya," ujar Islam Malik.

Ia menjelaskan, sejauh ini telah berkoordinasi dan menggelar rapat baik dengan pejabat provinsi maupun pusat serta internal pemerintah daerah untuk menyiapkan agenda kegiatan tersebut.

"Koordinasi sudah berjalan ke protokol menteri maupun gubernur. Kami juga sudah menyusun dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, satpol pp. Insya Allah persiapan sudah berjalan," ungkapnya.

Menurut Islam Malik juga untuk lokasi pembangunan masih sama sesuai perencanaan awal yakni di kawasan Pasir Putih, Desa Tarempa Timur.

"Ya memang kemarin ada gejolak mengenai lokasi. Tapi sekarang sudah clear, semua dokumen dan surat-surat baik dari Kementrian Kelautan dan BPN sudah kami terima. Jadi tidak ada perubahan," terangnya.

Adapun pengerjaan rumah sakit tipe C ini  dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) yang merupakan anak perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sampai saat ini, pelaksana sudah mulai melakukan pengerjaan awal dengan memasang pagar seng di kawasan tersebut.

"Masa kontrak kerjanya mungkin setahun lah, saya kurang tahu pasti. Juga nilai kontrak yang sebelumnya Rp 150 Miliar saya juga belum dapat info kepastiannya. Nanti bisa koordinasi lansung ke manager PT-PP nya," pungkasnya. (nvn)