Kunker DPR RI

Blok Natuna Barat Punya Potensi Cadangan Minyak 400 Juta Barel, DPR Dorong Pengembangannya

Komisi XII DPR RI ungkap potensi energi di Blok Natuna Barat. DPR dorong pengembangan Blok Natuna Baratuntuk kemandirian energi nasional ke depan

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
POTENSI MIGAS DI NATUNA - Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya saat ditemui usai kunker di Batam belum lama ini. Bambang ungkap potensi minyak dan gas (migas) di Natuna dan dorong pengembangannya 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kunjungan kerja Komisi XII DPR RI ke Batam beberapa waktu lalu, selain membahas percepatan pembangunan pipa gas Pemping-Batam, juga membahas potensi energi di East Block Natuna atau Blok Natuna Barat yang masih dalam tahap eksplorasi.

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, mengungkapkan wilayah tersebut memiliki potensi cadangan minyak yang sangat besar.

"East masih dalam tahap eksplorasi, dengan potensi cadangan minyak besar 400 juta barel. Cadangan gas juga ada, tapi lebih ke cadangan minyak," ujar Bambang.

Menurutnya, pengembangan blok ini sangat penting untuk mendukung kemandirian energi nasional di masa depan.

Baca juga: Pemko Batam Dukung Proyek Eksplorasi Migas Belida dan Malong di Laut Natuna

"Kami mendorong pengembangan di sana untuk kemandirian energi kita," katanya.

Saat ditanya mengenai lokasi pastinya, Bambang menjelaskan blok tersebut berada di wilayah timur Natuna dan berbatasan dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE).

"Untuk lokasinya itu ada di timur Natuna dan berbatasan dengan ZEE zona ekonomi eksklusif," jelasnya.

Saat ini, eksplorasi di East Natuna dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) yang terus melakukan kajian lebih lanjut terhadap potensi minyak dan gas di wilayah tersebut.

Berdasarkan data terbaru dari SKK Migas, terdapat lima wilayah kerja migas aktif di Cekungan Natuna Timur, yaitu A-47 - Tuna (dikelola oleh Harbour), B-7 - East Natuna (dikelola oleh Pertamina), B-10 - North Sokang (dikelola oleh Medco), B-13 - Paus (dikelola oleh Blue Sky) dan A-41 - South Natuna Sea B (dikelola oleh Medco).

Total sumber daya migas di wilayah kerja aktif Cekungan Natuna Timur per 1 Januari 2024 tercatat sebanyak 216 juta barel minyak (MMBO) dan 4.339 miliar kaki kubik gas (BCFG).

Selain itu, terdapat area Natuna D-Alpha yang saat ini masih dalam tahap Joint Study (JS) untuk mengkaji lebih lanjut potensinya.

DPR RI menilai bahwa eksplorasi di East Natuna perlu dipercepat agar Indonesia bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kepentingan dalam negeri. 

Oleh karena itu, DPR RI mendorong kerja sama dengan berbagai pihak agar potensi besar di kawasan tersebut bisa segera dimanfaatkan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyambut baik upaya Komisi XII DPR RI tentang pentingnya hilirisasi dalam pemanfaatan potensi migas di Natuna.

Baca juga: PIKAT Investor, Pemkab Natuna Tawari Bebas Pajak Selama 2 Tahun

"Dari pertemuan dengan SKK Migas, ESDM, K3SM, dari West Blok maupun North Blok, saat ini eksplorasi masih di tahap seismik. Setelah seismik, akan masuk ke tahap drilling, lalu ke production, dan akhirnya ke hilirisasi," ujar Nyanyang.

Menurutnya, hilirisasi sangat diperlukan agar Kepri bisa memiliki ketahanan energi yang lebih kuat.

"Hilirisasi yang kita butuhkan itu adalah bagaimana ketahanan energi untuk Kepri. Ada 120 MMSCFD yang sangat diperlukan untuk ketahanan energi di Kepri," tambahnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved