LONGSOR DI LINGGA
Jembatan dan Akses Jalan Desa Kelumu Lingga Kepri Putus, TNI Polri Bersama Warga Gotong Royong
Warga Desa Kelumu, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, kompak bangun jembatan untuk akses jalan yang putus akibat longsor
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Warga Desa Kelumu, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kompak memperbaiki jembatan untuk akses jalan yang putus akibat longsor.
Pengerjaan yang dimulai pada pukul 21.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dini hari itu dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat, dibantu pula TNI-Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga.
Namun, jembatan darurat ini belum menjadi solusi jangka panjang.
Bahan-bahan untuk pembangunan awal sementara ditalang oleh pihak desa, sembari menunggu koordinasi dengan BPBD Lingga untuk bantuan lebih lanjut.
Dalam pengerjaannya, masyarakat Desa Kelumu dan Desa Sertih turut berpartisipasi, menunjukkan semangat kebersamaan dalam menghadapi kondisi darurat ini.
Baca juga: Warga Lingga Mudik via Pelabuhan SBP Tanjungpinang Tertipu Calo Tiket, Kenal Lewat Facebook
"Alhamdulillah, bisa buat warga, kalau tidak tak bisa lewat, karena jembatan lama juga nyaris ambruk," ungkap warga, Ryan kepada TribunBatam.id, Selasa (25/3/2025).
Kepala BPBD Lingga, Oktanius Wirsal, mengatakan, pihaknya telah mengajukan perhitungan teknis ke Dinas PUTR Lingga untuk menentukan langkah selanjutnya.
Harapannya, jembatan ini bisa dibangun secara permanen.
“Jika tidak segera ditindaklanjuti, ada risiko longsor lebih parah, terutama jika hujan deras kembali terjadi,” kata Okta.
BPBD Lingga kini menunggu perhitungan dari Dinas PUTR, yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk mengajukan bantuan ke BPBD Provinsi Kepri.
Baca juga: Senangnya Guru di Lingga, Tunjangan Profesi Guru PAI segera Cair Sebelum Lebaran
Dengan upaya gotong royong ini, diharapkan masyarakat bisa kembali mengakses jalur tersebut, meskipun solusi jangka panjang masih menunggu kepastian dari pemerintah daerah dan provinsi.
“Jembatan darurat yang dibuat saat ini merupakan pembuatan kedua, setelah yang pertama mengalami pelebaran akibat terkikis air,” tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.