Inisiatif Lazuardy Gelar Lokarya Budaya di Lingga, Upaya Menuju Warisan Budaya Tak Benda

Pegiat budaya, Lazuardy, menggelar kegiatan Lokarya membahas Budaya Lingga dalam menuju WBTB Indonesia, pada 17-18 September.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Mairi Nandarson
Istimewa untuk Tribunbatam.id
UPAYA WBTB - Pegiat budaya, Lazuardy, menggelar kegiatan Lokarya membahas Budaya Lingga dalam menuju WBTB Indonesia, pada 17-18 September. Tampak ia memaparkan potensi budaya di Lingga, yang bisa diajukan jadi WBTB. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Kabupaten Lingga kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya lokal. 

Selama dua hari, pada 17–18 September 2025, Balai Adat Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau menjadi pusat kegiatan lokakarya bertema “Budaya Lingga Menuju Warisan Budaya Tak Benda Indonesia”.

Kegiatan ini digagas oleh pegiat budaya, Lazuardy dan melibatkan 30 peserta dari berbagai kalangan.

Termasuk tiga orang di antaranya hadir dari Negeri Pahang, Malaysia.

Lokakarya ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, seperti Kepala Dinas Kebudayaan Lingga Zalmidri, budayawan Darwani, dan inisiator kegiatan Lazuardy.

Mereka membedah berbagai aspek budaya Lingga, yang berpotensi diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

Dalam hal ini, Zalmidri menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan tradisi daerah. 

Lokarya yang digelar Lazuardi Lingga
FOTO BERSAMA - Pegiat budaya, Lazuardy, menggelar kegiatan Lokarya membahas Budaya Lingga dalam menuju WBTB Indonesia, pada 17-18 September.

“Merawat warisan budaya tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Partisipasi aktif masyarakat sangat menentukan,” tegasnya.

Darwani juga turut menyoroti kekayaan kuliner Lingga yang belum banyak dieksplorasi dalam konteks WBTB. 

Ia menyebut, meski beberapa unsur budaya Lingga telah ditetapkan sebagai WBTB, sektor kuliner masih memiliki peluang besar untuk diangkat. 

“Kuliner tradisional adalah identitas daerah yang harus dikenalkan kembali ke generasi sekarang,” ujarnya.

Lazuardy sendiri memaparkan tahapan pengusulan hingga penetapan budaya sebagai WBTB secara rinci.

Ia berharap pemahaman masyarakat terhadap proses ini, akan memperkuat keterlibatan publik dalam menjaga dan memperjuangkan pengakuan budaya lokal.

Menutup kegiatan, Lazuardy mengucapkan apresiasi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV atas dukungan penuh yang diberikan selama pelaksanaan lokakarya.

Hingga saat ini pun, Lazuardy menjadi orang yang sering mengusulkan potensi WBTB di Kabupaten Lingga setiap tahunnya.

"Karena untuk mengusulkan WBTB itu, tentunya ada referensi yang harus kita pelajari sehingga hal itu layak menjadi WBTB," ucapnya.

( tribunbatam.id/febriyuanda )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved