DEMO SISWA SMAN 1 SUNGAI GARINGGING
Sosok Giorg Agian Ketua OSIS yang Rela Pasang Badan Suarakan Nasib Korban Cabul di Sekolahnya
Pria berkacamata ini termasuk orang yang paling vokal di sekolah tersebut. Dia berani pasang badan ditengah intimidasi dari sejumlah guru.
Unjuk rasa ratusan siswa tersebut bermula dari dugaan perlakuan cabul pegawai tata usaha pada akhir tahun 2024.
Korban menerima perlakuan tidak sepatutnya ini sebanyak dua kali. Baru bersuara pada pekan lalu melalui akun media sosial.
Melihat adanya siswa yang mengalami perlakuan tersebut, siswa melakukan pendalaman atas kasus ini, hingga ditemukan ada banyak siswa lain yang menjadi korban.
Ketua OSIS SMAN 1 Sungai Geringging, Giorg Agian Syava, mengatakan, yang berani bersuara baru satu orang.
Korban ini diintimidasi oleh pihak sekolah sampai akhirnya korban meminta pindah karena trauma yang mendalam.
"Perlakuan pihak sekolah yang semena-mena ini, membuat kami seluruh siswa sepakat untuk membuka bobrok sekolah ini," ujarnya.
Giorg Agian Syava menilai perlakuan cabul pegawai TU ini, setelah adanya pengakuan korban malah seolah seperti disembunyikan.
Siswa melihat adanya tindakan menutupi hingga membuat korban harus pindah sekolah.
"Oleh sebab itu sejak pekan lalu kami coba melakukan gerakan agar korban mendapat keadilan," ujarnya.
Selain itu, siswa juga takut jika nantinya ada korban lain jika perlakuan serupa ini masih terus berlanjut.
Sebelumnya diberitakan ratusan siswa SMAN 1 Sungai Geringging, Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggelar aksi unjuk rasa, Rabu (14/5/2025).
Ratusan siswa tersebut memilih meninggalkan bangku kelas untuk memperjuangkan hak siswa lainnya yang menjadi korban pencabulan.
Ketua OSIS SMAN 1 Sungai Geringging, Giorg Agian Syava, mengatakan aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk dari penolakan atas perilaku dari tenaga pendidik pada seorang siswa.
"Kami berharap tenaga pendidik yang merupakan guru Tata Usaha tersebut bisa diberhentikan dari jabatannya," ujar Gio.
Aksi unjuk rasa ini terpantau berlangsung dengan damai, hanya para siswa yang menyampaikan orasinya di depan gerbang sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.