DEMO SISWA SMAN 1 SUNGAI GARINGGING
Geram Dengan Tindakan Pencabulan di Sekolah, Ratusan Siswa SMAN 1 Sungai Garingging Unjuk Rasa
Aksi ini dikomandoi oleh Ketua Osis SMAN 1 Sungai Garingging bernama Giorg Agian Syava. Ia tidak mau diam dan berpangku tangan melihat temannya menjad
TRIBUNBATAM.id, PADANG PARIAMAN - Ratusan Siswa SMAN 1 Sungai Garingging, Padang Pariaman, Sumatera Barat melakukan aksi demo di sekolah.
Mereka sepakat meninggalkan bangku sekolah karena ingin memperjuangkan nasib temannya yang menjadi korban pencabulan oleh seorang oknum Tata Usaha di sekolah itu.
Aksi ini dikomandoi oleh Ketua Osis SMAN 1 Sungai Garingging bernama Giorg Agian Syava. Ia tidak mau diam dan berpangku tangan melihat temannya menjadi korban pencabulan sementara tidak ada tindakan dari pihak sekolah.
Menurut keterangannya, Aksi pencabulan ini sudah dua kali dialami oleh korban. Kedua aksi tersebut terjadi sejak akhir tahun 2024.
Aksi tidak bermoral ini dilakukan oleh pelaku di ruang tata usaha, dengan menyentuh bagian vital tubuh korban.
"Selain secara langsung, pelaku ini juga sering menjalin komunikasi dengan korban melalui pesan singkat," ujar sang ketua osis Giorg Agian Syava.
Cara pelaku melancarkan aksinya dengan melakukan intimidasi secara verbal pada korban, untuk mengikuti permintaannya.
Meski sudah mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh, korban tidak mendapat perlindungan dari pihak sekolah.
Hal ini terjadi saat korban memberi laporan ke guru bimbingan dan konseling (BK), laporan tersebut tidak digubris malah hanya membuat korban makin tersudut.
Akibatnya korban mengalami trauma mendalam dan mengajukan untuk pindah sekolah.
Sebelumnya diberitakan, aksi unjuk rasa ratusan siswa SMAN 1 Sungai Geringging, Padang Pariaman, Sumatera Barat diduga akibat perlakukan cabul pegawai tata usaha terhadap siswa yang masih kelas X, Rabu (15/5/2025).
Unjuk rasa ratusan siswa tersebut bermula dari dugaan perlakuan cabul pegawai tata usaha pada akhir tahun 2024.
Korban menerima perlakuan tidak sepatutnya ini sebanyak dua kali.
Baru bersuara pada pekan lalu melalui akun media sosial.
Melihat adanya siswa yang mengalami perlakuan tersebut, siswa melakukan pendalaman atas kasus ini, hingga ditemukan ada banyak siswa lain yang menjadi korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.