ANAMBAS TERIKINI

Kisah Hairol Ambri Pegiat Seni Tari Asal Anambas Ciptakan Tarian dari Cerita dan Kebiasaan Rakyat

Nama Hairol Ambri atau yang akrap dipanggil Erol, bukan nama yang asing bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas.

TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak
Hairol Ambri atau yang akrap dipanggil Erol, pegiat seni tradisional Kabupaten Kepulauan Anambas yang berhasil mendirikan Sanggar Seni Tuah Gemilang, Minggu (18/5/2025) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Nama Hairol Ambri atau yang akrap dipanggil Erol, bukan nama yang asing bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas.

Pria lajang berusia 34 tahun ini, dikenal dengan latar belakangnya sebagai pegiat seni tari Melayu asal Anambas.

Kecintaannya pada seni tari di tengah lajunya kemajuan zaman yang memengaruhi pola hidup masyarakat tak membuatnya surut.

Keyakinan dan komitmennya menekuni dan mengembangkan seni tari di tanah kelahirannya itu telah melahirkan beragama tarian yang diambil dari cerita dan budaya masyarakat lokal.

Jenis-jenis nama tarian yang dirinya ciptakan antara lain, Tarian Menyoloh Ikan, Tarian Panen Cengkeh, Tarian Puteri Dayang Sembilan, Tarian Ragah Amben, Tarian Puing-Puing Harapan, Tarian Tabuh Rebana dan lain sebagainya.

Dari beragam nama tarian yang dibuatnya ini, ada yang telah dipatenkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas, yakni Tarian Panen Cengkeh.

"Sejatinya saya menggarap tarian ini mengangkat dari historis dan kebiasaan masyarakat. Alhamdulillah Tarian Panen Cengkeh pun sudah dipatenkan di Anambas," ucap Erol saat diwawancarai Tribunbatam.id, Minggu (18/5/2025).

Erol bercerita, menggeluti seni tari sudah dijalaninya berpuluh tahun, bermula dari hobi sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Hobinya ini selaras dengan garis keturunan yakni kakaknya yang juga seorang penari atau pegiat seni tari tradisional.

"Dari SD saya sudah menggeluti tari dan kebetulan kakak juga seorang penari. Di masa itu saya sudah belajar menggarap atau menciptakan tarian dari kebiasaan masyarakat sehari-hari," ujarnya.

Dimasa-masa itu, Erol kerap kali menumpahkan hobinya menari di sekolah hingga tampil dalam pelbagai acara.

Kecintaannya pada seni tari pun mendorong dirinya untuk menumbuhkan kesenian tersebut kepada masyarakat khususnya para generasi muda.

Hingga akhirnya di bangku SMA, pada tahun 2009, untuk pertama kalinya, Erol dan sejumlah teman-temannya mendirikan Sanggar Seni Tuah Gemilang.

"Kami buat pamfletnya dan awalnya sedikit yang bergabung. Lalu kami pun sampai mengajak dan meminta izin orang tua. Dulu itu, tempat latihan kami berpindah-pindah," ungkapnya.

Erol juga mengaku pernah berkesempatan, mendapat bantuan belajar (kursus) tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) beberapa bulan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved