PAKET MAYAT BAYI

Terungkap Penyebab Meninggalnya Bayi Hasil Inses Kakak Beradik di Medan, Ngaku Tidak Berniat Buang

Penyebab bayi hasil inses antara kakak dan adik di Medan meninggal dunia.

Editor: Khistian Tauqid
TRIBUN MEDAN/DANIEL SIREGAR
PENGUNGKAPAN PEMBUANGAN JASAD BAYI- Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan memberikan keterangan saat menggelar kasus penangkapan pembuangan jasad bayi dalam tas di Jalan Ampera III, Medan, Jumat (9/5/2025). Polrestabes Medan berhasil menangkap kedua pelaku yang merupakan saudara kandung, yang telah melakukan pembuangan jasad bayi dalam tas pesanan dengan pengiriman berupa paket lewat driver ojek online (ojol). TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

Diungkap R, ia terakhir kali berhubungan badan dengan sang adik di tahun 2024 lalu.

Lalu tak lama setelahnya, NH pun hamil lalu melahirkan.

"Cuma saya terakhir itu (hubungan badan dengan adik sekitar 2024, bulan-bulan 8 bulan 9 sudah, itulah terakhir kali," akui R.

MAYAT BAYI - Seorang pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) menerima paket berisi jenazah bayi laki-laki, Kamis (8/5/2025). Paket dikirimkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan.
MAYAT BAYI - Seorang pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) menerima paket berisi jenazah bayi laki-laki, Kamis (8/5/2025). Paket dikirimkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan. (Istimewa via Tribun Medan)

Baca juga: Hubungan Inses Kakak Adik Sudah Berlngsung 3 Tahun, Jadi Pelampiasan Karena Adiknya Seorang PSK

Lebih lanjut, R pun menceritakan momen kelahiran bayi yang dikandung adiknya.

Kala itu R yang tak tahu apa-apa terkejut dikabari adiknya baru saja melahirkan.

"Proses lahirannya pertama memang sudah melahirkan sendirian, baru dia (adik) menghubungi saya, di kosan," pungkas R.

Namun setelah dilahirkan, bayi NH itu justru langsung sakit.

R mengaku sempat membawa bayi tersebut ke bidan.

"Bayi kami rawat. Setelah empat hari langsung lah sakit. Kami bawa ke bidan, dibilang bidan enggak lengkap alatnya. Disuruh lah ke rumah sakit. Karena ekonomi enggak ada, disuruhlah ke Pringadi, tapi kami enggak sempat ke sana, jadi kami bawa pulang," ujar R.

Tapi nyawa sang bayi tak bisa tertolong karena tidak dibawa ke rumah sakit.

"Setelah kami bawa pulang, dari rumah sakit itu langsung lah dia meninggal," sambungnya.

Setelah sang bayi meninggal, NH dan R pun punya ide untuk menitipkan jasadnya ke driver ojol.

Perihal alasannya nekat menitipkan bayinya ke driver ojol, R membantah tuduhan membuang.

R mengaku cuma ingin bayinya dikuburkan dengan layak setelah sempat ditolak untuk memakamkan sang bayi di tempat pemakaman umum.

"Kami berunding berdua, mau pesan gojek," akui NH.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved