Kecelakaan Maut di Bintan

Cerita Warga Soal Lokasi Kecelakaan Maut di Bintan, Jalan Sempit dan Hal Mistis

Warga mengaku sempitnya ruas Jalan Wacopek Bintan jadi penyebab utama sering terjadi kecelakaan berujung maut di sana. Ditambah ada hal mistis

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
Tribun Batam.id/ Ronnye Lodo Laleng
KECELAKAAN MAUT  - Kondisi lokasi kecelakaan maut di Jalan Wacopek, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, pasca insiden yang merenggut nyawa Anderi Kusman (49), Kamis (22/5/2025). 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Jalan Wacopek, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, tak jarang disebut-sebut angker.

Warga dan pengendara mengaku lokasi kecelakaan maut di Bintan yang melibatkan Toyota Fortuner vs motor Honda Mega Pro, Kamis (22/5/2025) itu bikin takut. 

Di lokasi itu kerap terjadi kecelakaan yang berujung maut.

Warga mengaku sempitnya ruas jalan menjadi penyebab utama sering terjadi kecelakaan di sana. 

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bintan Tewaskan Anderi Kusman, Tinggalkan Empat Anak Masih Sekolah

"Selain sempit, mistis juga tempat ini," kata seorang pengendara bernama Roby, Jumat (23/5/2025).

Roby bercerita, dahulu sempat ada kecelakaan serupa di sana. Korban meninggal dunia di lokasi. 

Sejak kejadian itu, warga yang melintas kerap melihat makhluk aneh lalu lalang di sana, terutama pada malam Jumat. 

Hal itu diperparah dengan minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU). 

"Kalau malam tidak ada penerangan sama sekali. Jika ada kendaraan lewat baru ada cahaya," ujarnya.

Seorang pekerja kebun, Koko pun mengakui hal yang sama.

Ia menyampaikan, selama 4 tahun dirinya bekerja kebun tidak jauh dari tikungan itu, sudah puluhan kali kecelakaan di lokasi tersebut. 

"Sebagian besar korbannya meninggal dunia," katanya.

Tabrakan pun bervariasi, mulai dari beruntun, laga kambing hingga kecelakaan tunggal. 

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bintan bisa memperhatikan Jalan Wacopek tersebut. 

"Paling tidak menebang pepohonan yang ada di sisi kiri dan kanan jalan. Termasuk membersihkan ranting pohon dan memasang rambu-rambu lalulintas," ujarnya. 

Lokasi jauh dari pemukiman penduduk. 

Kecelakaan Maut di Bintan

Tempat ini menjadi saksi bisu kecelakaan maut yang merenggut nyawa Anderi Kusman (49).

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Maut di Bintan Tewaskan Pengendara Motor

Kala itu korban yang mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro bertabrakan dengan mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan Denny.

Pantauan Tribun Batam.id di lokasi, Tempat Kejadian Perkara (TKP) hanya satu jalur saja.

Jalan itu menghubungkan Kota Tanjungpinang dan Kijang, Kabupaten Bintan.

Tempat itu ditumbuhi semak belukar dan pepohonan rindang.

Ada perkebunan pisang yang cukup luas tidak jauh dari tempat tabrakan. 

Di lokasi tampak masih ada serpihan sparepart mobil dan motor. 

Serpihan kaca berserakan di pinggir jalan dan di dalam parit dengan kedalaman 2 -3 meter. 

Selain jauh dari rumah warga, tempat itu gelap gulita saat malam hari.

Sebab tidak ada satu pun lampu penerangan jalan umum di sana. 

Seorang pengendara sepeda motor, Koko mengatakan peristiwa ini membuat pengendara ketakutan. 

Soalnya tempat kecelakaan itu berada di tempat sepi.

"Saya jadi takut saat melintas. Barusan lewat badan saya merinding," ujar Koko.

Ia menjelaskan, di lokasi itu sebelumnya memang kerap kali terjadi kecelakaan. 

"Ada dedauan yang merusak jarak pandang pengendara yang melintas di tikungan itu," kata dia.

Baca juga: Penjelasan RSUD Bintan Soal Kecelakaan Maut Tewaskan Pemotor di Wacopek Provinsi Kepri

Warga Bintan, Hasbi menyampaikan, sempat melihat kecelakaan tersebut. 

"Tadi pas saya lewat sudah banyak orang di lokasi. Saya lihat korban sudah berada di dalam parit," katanya.

Korban mengendarai sepeda motor seorang diri saja. Korban datang dari Tanjungpinang menuju ke Kijang. 

"Sementara mobil Toyota Fortuner dari Kijang menuju ke Tanjungpinang," katanya. 

Awalnya mobil nahas itu keluar jalur tabrak pohon besar.

"Mobil itu tak berhenti, tetap melaju dan tabrak pengendara motor, dan terakhir tabrak pohon lagi," ucapnya.

Ia mengaku, saat kecelakaan, jalan sedang sepi. Hanya beberapa kendaraan saja yang melintas. 

"Ada abang-abang tadi nelpon polisi dan petugas RSUD Bintan untuk menolong korban," katanya. 

Proses evakuasi cukup lama, karena menunggu ambulans dan petugas tiba di lokasi. 

"Kasihan sekali bapak itu, mukanya penuh dengan darah segar. Saya sampai tak sanggup melihatnya," ceritanya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved