Gempa Bengkulu, Widia Relakan Punggung Sakit Kena Reruntuhan Rumah demi Lindungi Anak

Kisah Widia menahan reruntuhan bangunan menggunakan punggung demi lindungi anak saat gempa Bengkulu

Basarnas/TribunBengkulu/KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)
GEMPA - Warga korban gempa, Widia Astuti. Tangkapan layar rumah warga mengalami kerusakan parah dampak gempa bumi di Bengkulu berkekuatan 6,3 SR pada Jumat (23/05/2025). 

TRIBUNBATAM.id - Widia Astuti tak memperdulikan rasa sakit ketika reruntuhan bangunan menghujani punggungnya.

Dalam pikirannya tidak ada yang lain hanyalah melindungi anaknya saat rumah mereka rusak total akibat gempa di Bengkulu, Jumat (23/5/2025) dini hari.

Hampir selama lima menit, Widia merelakan punggungnya terkena runtuhan rumah demi melindungi anak-anaknya.

Widia mengisahkan mereka sempat terjebak di reruntuhan.

Tidak ada yang menduga jika pagi itu akan terjadi gempa.

Widia dan suaminya Merianto serta anaknya tengah tidur lelap.

Memang jarum jam masih menunjuk ke pukul 02.52 WIB.

Widia Astuti adalah warga  warga Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu.

Widia mengisahkan saat tengah malam gempa mengguncang rumahnya, membuat Widia dan suaminya, Merianto, terbangun. 

Menyadari gempa melanda, Widia, suami, dan anaknya, Rizka Natasya (10), berlarian menuju pintu rumah.

Pelarian keluarga kecil ini keluar rumah gagal karena kunci pintu rusak akibat gempa sehingga pintu tak dapat dibuka.

"Kami sekeluarga mencari pintu, saat ketemu pintu, ternyata kunci rumah tak bisa dibuka karena terjepit akibat gempa," ujar Widia mengisahkan.

Widia dan suami menyadari mereka sekeluarga terjebak di dalam rumah.

Sementara itu, dinding rumah mulai runtuh mengenai anaknya.

Melihat batu bata menjatuhi anaknya, spontan Widia memeluk dan melindungi anaknya di tengah hujan reruntuhan material rumah yang runtuh. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved