Siti Maryam Dibunuh Kawan yang Sering Dipinjami Uang, Suami Duga Ada Kasus Lain
Pembunuhan di Cilegon, Banten. Siti Maryam dibunuh teman yang sering utang, kenal di arisan emak-emak
TRIBUNBATAM.id - Perkenalan Siti Maryam dengan E di sebuah arisan emak-emak berujung petaka.
Siti Maryam tewas dibunuh E. Padahal E sering meminjam uang kepada Siti Maryam.
Siti Maryam (48 tahun) adalah warga lingkungan Sambirata, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten.
"Ya baik orangnya, engga membeda-bedakan, ibaratnya saya kerja di sini juga selalu diajak makan bareng-bareng seperti saudara," kata Maewati kepada TribunBanten.com, Sabtu, (14/6/2025).
Maewati mengatakan, semasa hidupnya korban berprofesi sebagai jasa pinjaman uang kepada orang-orang terdekatnya saja.
Usahanya itu, kata Maewati, ditekuni oleh korban sudah berjalan dua tahun dan banyak nasabahnya.
"Ya korban ini profesinya jasa pinjam uang, baik orang nya, tidak pernah ada masalah sama siapapun," ujarnya.
Dikatakan Maewati, dirinya sempat beberapa kali ikut mendampingi korban saat ingin mendatangi seseorang yang hendak meminjam uang.
"Ya ini, pelaku ini sempat meminjam uang beberapa kali ke korban, dan saya yang ikut mengantarkan," ucapnya.
Maewati menceritakan, korban mengenal terduga pelaku belum genap satu bulan dari perkumpulan emak-emak arisan.
Menurut Maewati, korban juga sempat bercerita bahwa sering diajak jalan-jalan dan makan-makan oleh terduga pelaku berinisial E.
Tak hanya itu, kata Maewati, korban juga kerap ditraktir oleh terduga pelaku saat sedang makan di luar atau kumpul-kumpul dengan teman-temannya.
"Jadi almarhum juga cerita kalau terduga pelaku ini orangnya baik, sering mentraktir," katanya.
Namun, kata Maewati, dibalik kebaikan terduga pelaku itu dirinya tidak mengetahui ada maksud dan tujuan jahat kepada korban.
"Mendengar bahwa pelaku pembunuhan itu temannya yang sering pinjam uang, saya kaget, karena sebelumnya tidak ada masalah apapun," pungkasnya.
Janjian berakhir tragis
Peristiwa pembunuhan terjadi pada Selasa, (10/6/2025) lalu di kediaman pelaku, Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten.
Pembunuhan itu bermula saat Siti Maryam berulang kali dihubungi oleh temannya berinisial E.
Saat itu, E hendak meminjam uang kepada Siti.
Ia meminta Siti datang ke rumahnya di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten.
Saat sampai di rumah itu, Siti Maryam diduga dihabisi oleh terduga pelaku.
"Jadi istri saya izin mau keluar menemui temannya, ada yang mau pinjam, saat itu terakhir komunikasi lewat pesan WhatsApp itu pukul 13.25 WIB. Setelah itu saat pukul 16.30 WIB saya kontak sudah tidak aktif," kata Agus Burhanudin, suami korban, Sabtu, (14/6/2025).
Pria 57 tahun ini mengatakan, pihak keluarga pada Selasa, (10/6/2025) lalu sekira pukul 18.30 WIB didatangi pihak kepolisian di rumahnya.
Saat itu, kata Agus, pihak kepolisian memberi tahu bahwa korban berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon.
Namun, petugas belum memberitahu pihak keluarga korban berada di rumah sakit karena apa.
"Jadi saya didatangi Polisi memberitahu bahwa istri saya di rumah sakit, saat itu saya belum tahu istri saya di rumah sakit itu masih keadaan hidup atau meninggal dan sebab apa juga belum tahu," kata Agus kepada TribunBanten.com, Sabtu, (14/6/2025).
Kemudian, lanjut Agus, dirinya diminta petugas kepolisian untuk ke kantor Polres Cilegon untuk dimintai keterangan.
Dalam kurun waktu 1 x 24 Jam, kata Agus, dirinya diberitahu bahwa terduga pelaku sudah ditangkap dan merupakan teman korban.
"Nah, dari situ, ternyata yang membawa ke rumah sakit itu teman istri saya diantar sama driver online terlihat dari CCTV. Mungkin berbekal dari rekaman CCTV itu akhirnya terungkap," ujar Agus.
Agus bilang, hubungan istrinya dengan terduga pelaku sebelumnya tidak ada permasalahan apapun.
"Tidak ada masalah apapun, memang kenal belum lama belum ada satu bulan, dan terduga pelaku sering pinjam uang ke istri saya," ucapnya.
Dugaan sementara, kata Agus, istrinya menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh temannya sendiri.
Sebab, kata Dia, perhiasan milik istrinya dengan total 30 gram beserta uang tunai sekira Rp 30 Juta dan satu unit sepeda motor jenis honda beat yang dikendarai korban hilang.
"Saya menduga ini perampokan, karena semua perhiasan dan sepeda motor hilang," ungkapnya.
Agus berharap, agar kasus yang menimpa sang istri dapat diusut secara tuntas oleh pihak kepolisian.
"Harapannya ini pelaku semua tertangkap, ini ada lebih dari satu orang, memang satu orang yang diduga pelaku utama sudah ditangkap, tapi ada pelaku lain," pungkasnya.
Detik-detik pembunuhan
Maewati, seorang pekerja rumah tangga (PRT) yang bekerja di rumah korban pembunuhan bernama Siti Maryam mengungkapkan detik-detik korban dibunuh oleh terduga pelaku berinisial E.
Maewati menceritakan, pada Selasa, (10/6/2025) lalu, sekira pukul 10.30 WIB, dirinya hendak pulang dari rumah korban di lingkungan sambirata, Kelurahan Cibeber, kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Saat itu, kata Maewati, dirinya diantarkan oleh korban pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumah korban.
Tetapi, kata Dia, dirinya diturunkan dipinggir jalan tepat di gang masuk jalan menuju rumahnya.
"Jadi saya saat itu mau pulang kerja diantar sama korban tapi diturunkan di pinggir jalan, karena masuk gang rumah saya itu mungkin korban buru-buru," kata Maewati kepada TribunBanten.com, Sabtu, (14/6/2025).
Kemudian, lanjut Maewati, dirinya menanyakan kepada korban mau pergi kemana, dan dijawab oleh korban mau ke rumah orang tuanya yang berada di lingkungan Sumampir Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta.
"Nah, saat itu saya menanyakan ke orang tua korban, katanya korban sudah sampai rumah sekira pukul 11.00 WIB dan berada di rumah orang tuanya sampai pukul 15.00 WIB," ujarnya.
Kemudian, kata Maewati, saat di rumah orang tuanya itu korban dihubungi lewat telepon oleh seseorang yang diduga temannya berinisial E yang diduga pelaku pembunuhan itu.
"Dan karena ada yang menelepon itu korban akhirnya pergi dari rumah orang tuanya," ucapnya.
Dikatakan Maewati, pada pukul 13.30 WIB korban masih chatingan melalui pesan singkat WhatsApp dengan dirinya karena ada titipan uang dari temannya.
"Nah, setelah itu udah tidak ada chatingan lagi, nomor juga sudah tidak aktif," katanya.
Setalah pukul 18.30 WIB, lanjut Maewati, dirinya didatangi pihak kepolisian bersama suami korban di rumahnya.
"Suami almarhum menanyakan ke saya, katanya ibu Siti kemana, saya jawab kurang tahu, terus suaminya itu bilang, bahwa korban ada di rumah sakit," ucapnya.
"Jam 20.00 WIB saya dibawa ke Polres Cilegon dimintai keterangan sampai pukul 04.00 WIB pagi," sambungnya.
Sebelum mendapatkan informasi bahwa korban berada di rumah sakit, kata Maewati, korban tidak berpesan apapun kepada dirinya.
"Tidak ada pesan apapun, biasa aja," ungkapnya.
Kendati demikian, kata Maewati, saat pagi hari sekira pukul 09.00 WIB dirinya diajak mengobrol oleh korban di meja makan rumahnya.
"Saya sempat diajak ngobrol oleh korban dan ngomong kok udah tiga hari ini badan lemas, terus kata saya sudah sih teh kalau lemas jangan bepergian dulu," tuturnya.
Akan tetapi, kata Maewati, korban menyampaikan ke dirinya bahwa pada Selasa, (10/6/2025) lalu, korban ada jadwal arisan di kediaman orang tuanya.
"Jadi ya saya setelah itu sudah tidak tahu apa-apa lagi, tiba-tiba waktu magrib ada polisi dan suami korban datang ke rumah itu," terangnya.
Maewati menuturkan, dirinya baru mengetahui korban meninggal itu pada saat sedang di Polres Cilegon sekira pukul 02.00 WIB dini hari.
"Tak lama setelah itu, Polisi memberitahu bahwa almarhum dibunuh oleh temannya itu yang mau pinjam uang," katanya.(tribunbanten)
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Siti Maryam Wanita di Cilegon Dibunuh Saat Memberi Pinjaman Uang ke Teman, Diduga Dirampok,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.