PENYANIAYAAN ANAK DI KUANSING

Kisah Pilu Indah Ibu di Kuansing, Anaknya Tewas Dianiaya Pengasuh dan Ayah Korban Tak Ada Kabar

Kisah pilu ibu dua anak Indah Dewi Sukma Sirait (21) asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Editor: Khistian Tauqid
Dok. Polres Kuansing
PEMBUNUHAN BAYI - Pasangan suami istri peganiaya bayi berusia 2 tahun hingga tewas, dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Kuansing, Riau, Sabtu (14/6/2025). 

TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah kisah pilu ibu dua anak Indah Dewi Sukma Sirait (21) asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Indah harus menanggung kepedihan kehilangan putrinya yang masih berusia dua tahun karena dibunuh oleh pengasuh.

Padahal, Indah hanya berniat untuk membantu sekaligus menerima permintaan kedua pelaku penganiayaan yang merupakan pasangan suami istri (pasutri).

Ternyata pasutri keji tersebut malah melakukan penganiayaan terhadap kedua anaknya, termasuk korban ZR.

Indah yang merupakan ibu tunggal tentu semakin merasakan kepedihan dengan insiden yang menimpa anaknya.

Seperti diketahui, Indah telah bercerai dari suaminya yang merupakan ayah korban ZR.

Setelah memutuskan untuk bercerai, Indah tidak mengetahui lagi kabar mantan suaminya itu.

Kasat Reskrim Polres Kuansing, AKP Shilton, mengonfirmasi informasi yang didapatkan tentang sosok Indah.

"Ayah ZR masih hidup, kabarnya tinggal di Desa Jake, Kuantan Tengah. Namun tidak diketahui kabarnya," kata Kasat Reskrim Polres Kuansing, AKP Shilton, Minggu (15/6/2025), dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Untuk menghidupi dua putrinya, ZR dan bayinya yang masih berusia 2 bulan, Indah harus banting tulang mencari nafkah.

Agar leluasa bekerja, Indah pun menitipkan kedua putrinya kepada Yogi Pratiwi alias Wiji (25) dan suaminya, Alpino Yoki Saputra (29).

Indah sudah mengenal Wiji dalam waktu yang lama. Sehingga ia percaya untuk menitipkan anaknya ke pasangan suami istri itu.

Ibu dua anak itu menitipkan dua putrinya setelah Wiji memohon kepadanya untuk mengasuh ZR dan adiknya dengan gaji Rp1,2 juta per bulan.

"Karena ibu korban harus bekerja, dan tidak ada yang urus anak-anak, dua putrinya itu dititipkan ke pasutri tersebut."

"Ayah korban dan ibu korban ini sudah pisah, jadi 24 jam diasuh kedua tersangka," jelasnya.

Baca juga: Bayi 2 Tahun di Kuansing Riau Tewas Dianiaya Pengasuh, Polisi: Wiji Cekikikan Rekam Korban Dilakban

Namun, bukannya dijaga dengan baik, Wiji dan suaminya justru melakukan tindak kekerasan kepada ZR hingga merenggut nyawa bocah itu.

Alpino menganiaya korban secara membabi buta. Di antaranya mengikat kaki dan tangan balita itu, serta menutup mulut ZR menggunakan lakban.

Tak hanya itu, Alpino juga mendorong ZR hingga kepalanya membentur sudut kloset, karena rewel.

Melihat korban menangis histeris kesakitan, Alpino justru makin brutal menganiaya bocah itu.

Ia mencekik ZR menggunakan kedua tangannya sambil mengangkat tubuh kecil korban dengan posisi tercekik.

Akibat penganiayaan itu, ZR mengalami luka yang parah hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (11/6/2025).

Ironisnya, penganiayaan yang dilakukan Alpino itu diketahui oleh Wiji, yang menawarkan diri mengasuh ZR dan adiknya.

Bahkan, Wiji tertawa saat merekam suaminya melakban kaki, tangan, dan mulut ZR hingga balita itu kesulitan bernapas.

"Rekaman video itu kami temukan di handphone milik Yogi (Wiji). Dari rekaman video itu terdengar tertawa cekikikan Yogi (Wiji)," ujar Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, Sabtu (14/6/2025).

Rekaman itu diambil pada Minggu (25/5/2025) atau dua hari setelah ZR dalam asuhan Wiji dan Alvino.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Balita yang Tewas Dianiaya Pengasuh Ternyata Anak Broken Home, Ibu Cari Nafkah, Ayah Hilang Kabar"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved