Kecelakaan Maut di Batam

Tangis Ibu Korban Kecelakaan Maut di Batam di Pojok Rumah, Bibi Ungkap Sosok Khadafi

Sosok Khadafi, korban kecelakaan maut di Batam, Senin (30/6) merupakan penyemangat bagi sang ibu, apalagi ketika jalankan usaha dagang warung makanan

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Beres/TribunBatam
KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Rumah duka M Khadafi di Blok D pertokoan Shoping Center Bengkong, Batam, terpasang tenda dan kursi berjejer, Senin (30/6/2025) malam. Khadafi menjadi korban kecelakaan maut di Batam, persisnya di depan pintu masuk kawasan Golden City, Bengkong, Senin (30/6/2025) siang 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Suasana di rumah duka korban kecelakaan maut di Batam renggut nyawa seorang remaja di depan pintu masuk kawasan Golden City, Bengkong, Senin (30/6/2025) malam terasa berat. 

Pantaun Tribunbatam.id di rumah toko (ruko) di Komplek Pertokoan Shopping Center Blok D, Bengkong,
kursi-kursi plastik berjejer rapi di bawah tenda sederhana, menampung warga yang datang bergantian untuk melayat, mengungkap rasa belasungkawa. 

Aroma sedih seolah menguar di udara, menambah perih duka keluarga yang ditinggalkan.

Muhammad Khadafi, anak lelaki yang duduk di bangku kelas 7 SMP di Batam ini telah pergi untuk selamanya.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Batam Renggut Nyawa Pelajar SMPN 4 di Bengkong, Rencana Jalan-Jalan Berubah Duka

Jenazahnya korban kecelakaan maut di Batam ini dimakamkan malam itu juga sekitar pukul 20:39 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Panas. 

Jenazahnya diiringi warga, kerabat, dan keluarga yang berduyun-duyun berjalan perlahan, melepas kepergian Khadafi untuk selamanya.

Di rumah duka, sang ibu hanya mampu terduduk diam di sudut ruangan, menahan tangis yang terus saja meleleh. 

Khadafi merupakan anak lelaki satu-satunya yang tinggal bersama sang ibu, teman berbagi cerita sekaligus tulang punggung kecil yang setia membantu.

Sosok Khadafi merupakan penyemangat bagi sang ibu, apalagi ketika menjalankan usaha dagang warung makanan. 

“Dia anak baik, rajin. Pulang sekolah selalu bantu kami siap-siap untuk jualan,” cerita sang bibi dengan suara bergetar, sambil menatap kosong ke arah meja tempat Khadafi biasa membantu menyiapkan dagangan.

KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Lokasi kecelakaan maut di Batam yang menewaskan satu orang penumpang motor matik di kawasan Golden City, Kecamatan Bengkong, Senin (30/6/2025).
KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Lokasi kecelakaan maut di Batam yang menewaskan satu orang penumpang motor matik di kawasan Golden City, Kecamatan Bengkong, Senin (30/6/2025). (TribunBatam.id/Dewi Haryati)


Di rumah itu, sang ibu memang berjualan Mie Aceh dan makanan lainnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. 

Khadafi hampir selalu hadir, membantu ibunya menyiapkan segala keperluan. Ia dikenal sebagai anak sopan, yang bahkan tak pernah lupa meminta izin saat hendak pergi bermain bersama teman-temannya.

“Kemarin dia pamit bawa motor Mio merah. Tapi enggak tahu kenapa kok pas kejadian malah temannya yang bawa motor,” ujar bibinya dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Tangis Pilu Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Batam Renggut Nyawa Pelajar: Ya Allah Ya Robbi

Yang membuat duka semakin dalam, ayah Khadafi yang berada di Aceh tak sempat datang saat putra tercintanya dimakamkan. 

Jarak dan tidak adanya penerbangan membuatnya tertahan, dan baru dijadwalkan tiba di Batam besok harinya, Selasa (1/7/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved