SEKOLAH RAKYAT

Sekolah Rakyat di Kepri, Pemkab Natuna Data Calon Peserta Door to Door, Warga Kurang Mampu Prioritas

Pemerintah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, melalui Dinas Sosial mulai melakukan pendataan terhadap calon peserta didik Sekolah Rakyat

TribunBatam.id/Birri Fikrudin
SEKOLAH RAKYAT DI NATUNA - Puryanti, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, bicara soal pendataan calon siswa Sekolah Rakyat di wilayahnya. Foto diambil baru-baru ini saat ditemui di ruang kerjanya. 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melalui Dinas Sosial mulai melakukan pendataan terhadap calon peserta didik Sekolah Rakyat.

Langkah mendata calon peserta sekolah rakyat itu diambil menyusul percepatan dimulainya program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto itu pada tahun ajaran baru 2025/2026.

Ini menjadi angin segar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayah perbatasan.

Meski gedung permanen Sekolah Rakyat belum rampung, proses belajar mengajar bakal segera dimulai.

Pemkab Natuna telah menyiapkan Asrama Haji di kompleks Masjid Agung Baitul Izzah, sebagai lokasi sementara Sekolah Rakyat.

Baca juga: Sekolah Rakyat Program Presiden Prabowo Siap Dibuka di Natuna Kepri, Pembelajaran Dimulai Tahun Ini

"Untuk tahap awal atau Rintisan ini, sekolah rakyat akan menampung 100 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA dengan total 4 romongan belajar (Rombel)," ujar Kepala Dinas Sosial Natuna, Puryanti kepada TribunBatam.id, Jum'at (4/7/2025).

Dari total 100 peserta, formasi dibagi menjadi 50 pelajar tingkat SD, 25 pelajar tingkat SMP dan 25 pelajar tingkat SMA/SMK.

Ia menyebut, bahwa Dinas Sosial telah menindaklanjuti instruksi dari pusat dengan menggerakkan Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk mendata secara door to door.

"Kami sudah mulai langsung mendata anak-anak sesuai basis data dari Kemensos. Yang diprioritaskan adalah anak putus sekolah dan yang baru masuk sekolah," ujarnya.

Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Sosial, Puryanti mengatakan tercatat ada 2.147 anak usia sekolah di Natuna, yang berasal dari keluarga dalam kategori Desil 1 dan 2, atau tergolong sebagai masyarakat miskin ekstrem.

Baca juga: Pemkab Lingga Siapkan Lahan 7 Hektare Bangun Sekolah Rakyat di Dusun Malar

"Jumlah itu sesuai Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), untuk menentukan siapa saja anak-anak yang layak masuk program Sekolah Rakyat," terangnya.

Ia menegaskan, bahwa verifikasi akan dilakukan langsung ke rumah calon siswa untuk memastikan, kesediaan orang tua dan kesiapan anak mereka mengikuti sistem pendidikan berasrama.

Program Sekolah Rakyat ini merupakan sekolah gratis dengan konsep boarding school, khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Seluruh biaya pendidikan, asrama hingga kebutuhan dasar ditanggung oleh Negara.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan camat dan kepala desa untuk mensosialisasikan program ini ke masyarakat," tambah Puryanti.

Baca juga: Pendaftaran Sekolah Rakyat di Anambas Ditutup, 24 Calon Siswa Daftar Jenjang SMP

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved