Batam Terkini

Aksi Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Lawan Anggota DPRRI Rizki Faisal Tanding Drag di Batam

Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Asep Safrudin, memecah tradisi dengan turun langsung di lintasan drag race. 

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Beres/TribunBatam
Mobil merah ditunggangi Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep VS mobil putih ditunggangi Ketua IMI Kepri, Rizki Faisal 

TRIBUNBATAM.id - Sirkuit Temenggung Abdul Jamal Batam, Sabtu (5/7) siang, mendadak gegap gempita. 

Deru knalpot dan aroma bensin berpadu dalam riuh tepuk tangan penonton yang penasaran menyaksikan sosok tak biasa turun ke arena balap.

Bukan pembalap nasional, bukan pula pesohor otomotif, melainkan seorang jenderal polisi. Ya, Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Asep Safrudin, memecah tradisi dengan turun langsung di lintasan drag race. 

Ia datang tak hanya sebagai pejabat tinggi kepolisian, tetapi sekaligus pembalap dadakan yang mempertaruhkan nama baiknya di hadapan publik.

Mobil yang dikemudikannya jauh dari kesan standar. Mitsubishi Lancer berwarna merah menyala dengan modifikasi penuh gaya, ditambah corak warna yang ramai, tampak menyita perhatian sejak awal. 

Tepat di badan mobil terpatri angka “93” sebuah simbol kebanggaan yang mewakili almamaternya sebagai jebolan Akademi Kepolisian angkatan 1993. 

Mobil bernopol BP 1959 YO itu memang dirancang menonjol, seolah menegaskan bahwa pemiliknya bukan sosok sembarangan, oranh nomor 1 di Polda Kepri 

Siang itu Kapolda mengenakan kaos olahraga lengan panjang bertuliskan Bhayangkara Polda Kepri 2025 Andalan Drag Series. 

Ia tampak santai, bercengkrama dengan peserta lain sebelum balapan, namun sorot matanya memperlihatkan antusiasme yang tak bisa disembunyikan.

Lawan balapnya bukan sembarangan pula. Rizki Faisal, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri yang juga anggota DPR RI, datang menantang Kapolda dengan Mitsubishi Lancer putih bernopol BP 1920 SZ. 

Rizki tampil kalem, mengenakan kacamata putih ala syakoji dengan seragam berlogo IMI, namun penuh percaya diri.

Lintasan sepanjang 200 meter siap jadi saksi. Saat bendera start dikibarkan oleh Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, kedua mobil langsung melesat meninggalkan garis awal. 

Raungan mesin, asap ban terbakar, dan sorakan penonton bergema memenuhi arena. Sorot kamera HP menambah pemandanagan. 

Putaran pertama menjadi kejutan. Mobil merah kebanggaan Kapolda tertinggal beberapa detik dari lawannya. Rizki Faisal melesat mulus ke garis finish, meninggalkan Kapolda yang hanya bisa menatap kilatan lampu penanda kemenangan lawannya. 

Suasana riuh penonton bersorak, sebagian bersiul menggoda, tak menyangka seorang Kapolda harus menelan kekalahan.

Namun nama besar Bhayangkara tidak mau runtuh begitu saja. Dengan penuh semangat, Irjen Pol Asep meminta satu putaran ulang. 

Tak ada protes, semua justru menanti dengan rasa penasaran, apakah sang jenderal bisa membalikkan keadaan?

Putaran kedua kembali dimulai. Mesin Lancer merah dengan nomor 93 meraung lebih ganas. 

Di titik start, Kapolda tampak lebih sigap, tak mau kehilangan momentum. Begitu bendera dikibarkan, mobilnya langsung melesat bagai panah dilepaskan, menyalip mobil putih Rizki Faisal sejak separuh lintasan.

Suara penonton bersatu, menyoraki duel ketat itu hingga akhirnya mobil merah menyentuh garis finish lebih dulu. 

Kapolda membalas kekalahannya dengan kemenangan mutlak. Tepuk tangan menggema, seolah memberikan penghormatan atas kegigihan sang jenderal menegakkan harga diri di tengah arena drag race.

Usai balapan, kedua tokoh itu berjabat tangan di tengah arena, disaksikan masyarakat yang masih larut dalam euforia. 

Tak ada rasa dendam atau sakit hati, hanya gelak tawa dan suasana guyub yang menunjukkan bahwa olahraga otomotif bisa menyatukan semua kalangan, bahkan aparat penegak hukum sekalipun.

Bagi Irjen Pol Asep, angka 93 di bodi mobilnya bukan hanya kebanggaan angkatan, tetapi juga pesan: semangat, pantang menyerah, dan keberanian menantang batas, tak peduli siapa lawannya. 

Hari itu, masyarakat Batam mendapat suguhan berbeda balapan bukan sekadar duel kecepatan, tetapi panggung di mana seorang Kapolda berani turun langsung, merasakan sensasi lintasan, mempertaruhkan nama, lalu membuktikan bahwa semangat juang Bhayangkara tetap menyala.

Sementara lintasan kembali sunyi dan penonton perlahan meninggalkan arena, mobil merah bernomor 93 pun melaju pelan menuju paddock, membawa cerita baru bahwa keberanian dan sportivitas adalah dua nilai yang akan selalu hidup.(TribunBatam.id/bereslumbantobing)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved