Uang Pensiun Rp 924 Juta Nenek 83 Tahun Raib, Apartemen Mewah Baru Dibangun Sampai Pondasi

Ratusan warga tertipu pembangunan apartemen mewah di Surabaya. Kerugian hampir Rp 150 miliar. Hartinah sudah bayar Rp 924 juta dari uang pensiun

Kolase: Kompas.com/Azwa Safrina dan Tribunjatim.com/Faiq Nuraini
KASUS PENIPUAN - Hartinah (83), salah satu korban dugaan penipuan Apartemen The Frontage, Surabaya dalam mediasi yang digelar Wakil Walikota Surabaya Armuji dengan PT Tri Karya Graha Utama, Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNBATAM.id - Uang pensiun dan tabungan Nenek Hartinah (83) hampir Rp 1 miliar menguap begitu saja.

Hartinah menjadi korban dugaan penipuan pembangunan apartemen mewah di Surabaya.

Meski telah membayar Rp 924 juta, Hartinah belum mendapatkan unit apartemen karena pembangunan masih pondasi. 

Tubuhnya yang mulai lemah kian terlihat lesu saat bersama konsumen lainnya mendatangi kantor PT Tri Karya Graha Utama di Jalan Dukuh Kupang Barat XIX Nomor 35 Surabaya, pada Rabu (9/7/2025) kemarin.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji juga tampak mendampingi konsumen.

Kisah pilu yang dialami Hartinah bermula ia melihat gambar di brosur apartemen terlihat bagus.

Lokasinya strategis di tengah kota yakni di Jl Frontage A Yani Surabaya.

Keyakinannya makin besar karena lokasinya juga sudah dilakukan ground breaking.

Peletakan batu pertama itu juga dihadiri pejabat setingkat menteri dan kepala daerah. Ada juga pimpinan media.

"Saya tertarik karena untuk investasi masa depan juga. Pas ada pameran saya tergoda. Gambarnya mewah. Lokasinya tengah kota. Saya awalnya yakin saja," ucap Hartinah saat ditemui.

Dengan ditemani Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Hartinah bersama puluhan korban penipuan apartemen mewah yang lain mendatangi kantor pengembang di Jl Dukuh Kupang Barat Surabaya.

Tidak hanya mereka, tercatat ada seratus lebih korban yang sama. Mereka tergiur janji dan brosur yang sama. Apalagi sudah ada peletakan batu pertama pada 2014 lampau.

Pengembang menjanjikan tiga tahun setelah pembelian apartemen akan berdiri mewah. Semua tergoda hingga rata-tata melunasi pada 2017.

"Saya minta menggenapi Rp 924 juta dibantu anak-anak. Tapi sampai 2017 tidak ada bangunan apa pun. Hanya pondasi sampai sekarang," kata Hartinah.

Nenek ini terus merunduk dan tidak tahu harus berbuat apa. Kehilangan uang segitu banyak.

 "Sampai saya memperbaiki atap rumah sekarang saya tidak bisa. Ludes," ucapnya lirih.

Kini, Hartinah dilanda kebingungan. Uang hari tuanya habis, bahkan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak dia pun tak sanggup.

“Wis gak, wis entek air mata saya (sudah enggak, sudah habis air mata saya)."

Terakhir, Hartinah menuntut PT Trikarya Graha Utama untuk segera mengembalikan uangnya.

Para korban saat ini mempercayakan ke pengacara, Sururi SH MH. Tercatat ada seratusan lebih korban yang sama dengan Hartinah. Total uang yang sudah disetor korban ke pengembang sekitar Rp 150 miliar.

Susuri menyebut pengembang adalah PT Trikarya Graha Utama (TGU). Namun korban mendatangi TGU (Trikarya Guna Utama). "Bukan salah alamat. Tapi mereka berafiliasi. Apalagi pimpinan Guna Utama juga pernah jadi komisaris Graha Utama," kata Sururi.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji akhirnya tahu banyak warganya menjadi korban penipuan apartemen mewah. "PT Triguna Graha Utama harus tanggung jawab," kata Cak Ji.

Terkuaknya banyak korban tipu-tipu apartemen tersebut bermula saat Cak Ji menggelar Rumah Aspirasi di Rumah Dinasnya. Banyak korban mengadu jadi korban penipuan apartemen The Frontage di Jl Frontage A Yani Surabaya.

Armuji turun tangan

Geruduk kantor kontraktor bareng warga korban penipuan apartemen mewah, Armuji terlihat emosi.

Armuji tampak membarengi emosi para warga korban penipuan yang berasal dari berbagai daerah.

Tampak hilang sudah kesabaran ratusan warga Surabaya, Jakarta, Ambon dan daerah lain yang awalnya mempercayakan uang mereka untuk dikembangkan menjadi hunian.

Oleh pengembang Apartemen The Frontage, para warga diminta menyetorkan dana hingga mencapai ratusan juta.

Bahkan, beberapa dari mereka sudah ada yang melunasi harga apartemen tersebut seharga miliaran rupiah.

Siapa yang menyangka, para korban ini malah menjadi korban penipuan apartemen mewah di jalan Frontage A Yani Surabaya.

Dana yang disetorkan dari warga ke pengembang apartemen The Frontage itu diperkirakan sudah mencapai Rp 150 miliar lebih.

Karena kesal dan marah, puluhan warga korban tipu-tipu apartemen itu pun menggeruduk kontraktor yang disinyalir terafiliasi dengan The Frontage apartement.

Apartemen ini akan berdiri dekat Jatim Expo.

Mereka tidak sendiri, tetapi juga didampingi oleh Wakil Wali Kota Armuji atau Cak Ji yang tampak ikut emosi.

Dengan ditemani Wakil Waki Kota Surabaya Armuji, warga korban penipuan apartemen menyerbu kantor kontraktor di Dukuh Kupang Barat Surabaya.

Wawali yang akrab disapa Cak Ji menindaklanjuti korban apartemen The Frontage yang mengadu ke Rumah Aspirasi di Rumah Dinas Wawali Surabaya Cak Ji.

"Ada yang sudah lunas Rp 930 juta juga, Ada yang lunas Rp 450 juta. Tapi apartemen The Frontage Rupo Alang-alang, iki jelas penipuan. Yo balekno duwike wong-wong iki (Ya kembalikan duitnya orang-orang ini)," kata Cak Ji begitu tiba di kantor kontraktor.

Cak Ji tampak emosional ketika mendampingi para korban mencari harapan akan kembalinya uang mereka.

Para korban tidak percaya lagi dengan PT Trikarya Graha Utama (TGU), selaku pengembang apartemen The Frontage. 

Seperti diketahui sebelumnya, tiga tahun setelah ground breaking, pembeli dijanjikan sudah bisa menikmati hunian vertikal mewah tengah kota.

Namun tiga tahun berlalu.

Peletakan batu pertama 2014 hingga tiga tahun setelahnya, lahan luas di  itu di Jl Frontage itu belum ada bangunan apa pun. Hanya berupa pondasi besar.

Bahkan hingga 2025 saat ini, lokasi tersebut berupa rumput liar.

Warga yang tak terima akan nasib investasinya dengan membeli apartemen menyerbu ke kantor kontraktor apartemen tersebut.

Sekitar 25 korban apartemen The Frontage berdatangan di Dukuh Kupang bersama Cak Ji.

Semula pengembang enggan menerima.

Namun Cak Ji mendesak agar Setia Hari Budianto selaku pengembang Apartemen The Frontage dihadirkan.

Dengan alasan yang bersangkutan menemani ibunya di rumah sakit, Setia Hari tak bisa menemui.

Namun kontraktor yang terafiliasi dengan Apartemen The Frontage akhirnya menemui warga.

Saat ditanya lebih jauh, pihak yang ditemui Cak Ji di kantor Pengembang itu ternyata bukan bagian dari TGU.

"Mohon maaf, saya bukan bagian dari TGU. Dulu memang saya komisaris di TGU. Tapi kini saya sudah tidak lagi di manajemen Apartemen itu," kata Heri Budianto. 

Manajemen apartemen The Frontage itu dipegang Setia Hari Budiawan, pemilik TGU.

Heri Budianto sendiri mendirikan PT sendiri yakni, PT Trikarya Guna Utama (TGU). 

Sementara warga mencari Heri Budi Setiawan.

Budi pun siap membantu menghubungkan Setia Heri Budianto.

Setia Heri berhasil dihubungi melalui pengeras telpon oleh Cak Ji. Setia ingin menjelaskan duduk persoalan.

Tapi bersama Cak Ji dan warga.

Minta dijadwalkan bertemu para korban lewat Cak Ji.

"Kami ingin jelaskan baik baik," kata Setia Heri.

Namun Cak Ji minta tidak hanya penjelasan.

Sebab warga korban itu minta kepastian pengembalian uang warga.

Bukan janji dan penjelasan. (Faiq Nuraini/TribunJatim.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Geruduk Kantor Kontraktor, Cak Ji Emosi Korban Rugi Total Rp 150 M Penipuan Apartemen: Kembalikan

 

 

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nenek Pensiunan Tergoda Beli Apartemen Mewah, Sudah Bayar Hampir Rp1 M, tapi Cuma Dapat Pondasi Saja, https://www.tribunnews.com/regional/2025/07/10/nenek-pensiunan-tergoda-beli-apartemen-mewah-sudah-bayar-hampir-rp1-m-tapi-cuma-dapat-pondasi-saja?page=all.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sudah Bayar Rp924 Juta Apartemen Mewah Tak Dibangun, Nenek di Surabaya Lesu Kehilangan Dana Pensiun, https://jatim.tribunnews.com/2025/07/09/sudah-bayar-rp924-juta-apartemen-mewah-tak-dibangun-nenek-di-surabaya-lesu-kehilangan-dana-pensiun.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ndaru Wijayanto

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved