SPMB NATUNA

Kadisdikbud Natuna Minta Maaf, Tunda Daftar Ulang SPMB SMP Online, DPRD Bawa RDP

Kepala Disdikbud Natuna, Hendra Kusuma minta maaf. Ia ambil keputusan tunda SPMB online SMPN 1 Bunguran Timur. Komisi I DPRD Natuna jadwalkan RDP.

TribunBatam.id/Birri Fikrudin
SPMB NATUNA 2025 - Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma, saat meninjau langsung SMP Negeri 1 Bunguran Timur, Jum'at (11/7/2025). Ia meminta maaf dan mengambil keputusan untuk menunda proses daftar ulang SPMB online di SMPN 1 Bunguran Timur. Komisi I DPRD Natuna bahkan menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP). 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Penerapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara online perdana untuk jenjang SMP di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menuai sejumlah persoalan. 

Khususnya di SMP Negeri 1 Bunguran Timur, yang mengalami lonjakan pendaftar pada jalur domisili, hingga melebihi kuota yang tersedia.

Tak hanya itu, sejumlah orang tua siswa juga melayangkan protes ke pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, karena anak mereka yang berdomisili dekat sekolah tidak diterima.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Natuna, Hendra Kusuma memohon maaf atas kebigungan dan kendala teknis yang terjadi.

Pihaknya mengambil keputusan untuk menunda proses daftar ulang SPMB di Natuna untuk sementara waktu.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Penundaan ini kami ambil menindaklanjuti laporan dari para orang tua, dan memberikan waktu untuk evaluasi serta perbaikan sistem, agar tidak ada siswa yang dirugikan," ujar Hendra Jum'at (11/7/2025).

Untuk mencari solusi yang adil, Disdikbud Natuna akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPRD Natuna dalam waktu dekat.

“Senin nanti kita ke DPRD. Kami akan cari jalan tengahnya. Suratnya sudah kami kirim,” tegas Hendra.

Ia menyampaikan, bahwa hasil SPMB akan diumumkan setelah rampungnya hasil evaluasi dan keputusan bersama.

Meskipun sistem online ini diharapkan bisa mempercepat proses dan meminimalkan kecurangan, Hendra mengakui bahwa masih banyak tantangan teknis yang harus dibenahi.

“Karena ini kali pertamanya SPMB online diterapkan di Natuna. Kita juga memahami animo masyarakat. Jadi harapan kami, setelah evaluasi nanti sistem bisa lebih sempurna dan pelaksanaan tahun depan akan lebih lancar,” imbuh Hendra.

Senada, Sekretaris Disdikbud Natuna, Nasria menjelaskan, kuota jalur domisili di SMPN 1 Bunguran Timur hanya sebanyak 112 siswa, atau 30 persen dari total Rencana Daya Tampung (RDT) sebesar 224 siswa.

Namun faktanya, jumlah pendaftar pada jalur ini membeludak hingga 221 siswa.

"Sementara dari jalur lain, Afirmasi diisi 21 siswa, Prestasi 22 siswa, dan Mutasi 11 siswa," jelas Nasria.

Sehingga total pendaftar mencapai 275 siswa, atau kelebihan 51 siswa dari kuota yang tersedia.

"Jadi memang ada 51 siswa yang tidak tertampung nantinya. Solusinya akan kita arahkan ke sekolah lain yang masih memiliki daya tampung, agar pemerataan siswa bisa terwujud," tutup Nasria. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved