PEMBUNUHAN POLISI DI LOMBOK

Curhatan Brigadir Nurhadi sebelum Tewas Dibunuh 2 Atasannya di Lombok, Tangani Kasus Kematian Warga

Curhatan Anggota Bid Propam Polda NTB Brigadir Nurhadi sebelum meninggal dunia di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB.

Editor: Khistian Tauqid
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH/@ikhaiskandar6
ISTRI KORBAN - Kolase Istri Brigadir Nurhadi, Elma Agustina dan Brigadir Nurhadi. Berikut ini adalah curahan hati (curhat) Anggota Bid Propam Polda NTB Brigadir Nurhadi sebelum meninggal dunia di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB. 

TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah curahan hati (curhat) Anggota Bid Propam Polda NTB Brigadir Nurhadi sebelum meninggal dunia di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB.

Brigadir Nurhadi diduga dibunuh oleh dua atasannya Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Selain itu, wanita asal Jambi bernama Misri juga ditetapkan menjadi tersangka dan sudah ditahan di Polda NTB.

Mertua Brigadir Nurhati, Sukarmidi menceritakan curhatan Brigadir Nurhadi setiap bertugas.

Brigadir Nurhadi ternyata sempat memberikan informasi mengenai tugas dinasnya di Polda NTB.

Ternyata Brigadir Nurhadi sedang menangani kasus kematian warga Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rizkil Wathoni.

Rizkil Wathoni mengakhiri hidup karena ditetapkan sebagai tersangka pencurian HP di minimarket.

Karena insiden tersebut, Warga langsung melakukan pengerusakan Kantor Polsek Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (21/3/2025). 

Kapolsek Kayangan, Iptu Dwi Maulana Kurnia Amin dicopot dari jabatannya atas berbagai kejadian tersebut.

“Anak saya sempat bercerita, dia ditugaskan untuk menangani kasus kematian warga KLU yang meninggal bunuh diri itu,” ucap Sukarmadi setelah dikonfirmasi Tribun Lombok, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Hubungan Misri dan Kompol Yogi dalam Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Dapat Imbalan Rp 10 Juta

Brigadir Nurhadi menjadi bagian dari tim yang menyelidiki peran anggota polisi yang diduga terlibat.

Keluarga tak curiga karena tugas dari Nurhadi di Propam Polda NTB untuk menangani pelanggaran anggota polisi.

Sukarmadi pun mengaku menitipkan kepada menantunya tersebut untuk mawas diri walaupun dalam menjalankan tugas sekalipun.

“Saya ingatkan dia, 'Nak hati-hati, dari orang yang suka dan benci sama kita, lebih banyak orang yang benci',” ceritanya.

Tiga sebelum Nurhadi tewas, keluarga juga melihat tingkah laku korban yang di luar dari kebiasaan, yaitu menerima telepon lebih sering dari biasanya serta keluar malam dan pulang larut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved