PENEMUAN MAYAT DI BATAM

Tak Kelihatan Dua Hari, Pria di Batam Ini Ternyata sudah Meninggal Dunia di Konternya

Kapolsek Bengkong Iptu Yuli Endra mengatakan, penemuan mayat MIA diketahui polisi dari informasi warga sekitar, Minggu (20/7)

Editor: Dewi Haryati
Darwinsyah/BangkaPos
PENEMUAN MAYAT - ilustrasi mayat. Seorang pria di Batam berinisial MIA ditemukan tewas tak wajar dalam konter ponselnya di Kecamatan Bengkong, Minggu (20/7/2025) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tak kelihatan dua hari, MIA, seorang pria di Batam ternyata sudah meninggal dunia di konter handphonenya.

Peristiwa ini menggemparkan warga sekitar pada Minggu (20/7/2025). Apalagi warga Kampung Durian, Kelurahan Bengkong Sadai itu meninggal dunia dengan cara tak wajar.

Di kios berukuran tak terlalu besar itu, tubuh MIA ditemukan dalam posisi tergantung.  

Kapolsek Bengkong Iptu Yuli Endra mengatakan, penemuan mayat MIA diketahui polisi dari informasi warga sekitar.

MIA ditemukan warga sudah jadi mayat sekira pukul 10.40 WIB, Minggu.

Saat itu ada tetangga yang curiga. Sebab MIA sudah tak kelihatan dua hari. Selama waktu itu pula, konter hp-nya tak buka. Sebuah kebiasaan yang jarang terjadi.

Tetangga itu pun berusaha mengintip ke dalam konter. Alangkah terkejutnya dia, melihat tubuh MIA sudah terbujur kaku.

Kejadian ini pun segera dilaporkan ke polisi. Tak lama kemudian, Polsek Bengkong datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Setelah laporan kami terima, kami berkoordinasi dengan Inafis Polresta Barelang. Selanjutnya petugas bersama tim Inafis mendatangi lokasi melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara," kata Endra.

Dari keterangan saksi, korban juga sudah dua hari tidak mengunggah status di story WhatsApp-nya, sebuah kebiasaan yang sering dilakukan MIA. 

Sementara itu, polisi menyebut tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh MIA.

“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik lainnya, selain bekas jeratan tali di leher yang menjadi penyebab kematian korban,” ujarnya.

Akhiri Hidup

Dari hasil penyelidikan awal, korban diduga nekat mengakhiri hidup karena masalah ekonomi dan konflik rumah tangga.

“Kami menemukan surat perpisahan dari korban yang ditujukan kepada istrinya. Diduga kuat, tekanan ekonomi dan masalah keluarga membuat korban putus asa,” kata Endra.

Selain itu, informasi dari pengelola konter menyebutkan, korban sudah menunggak pembayaran sewa selama tiga bulan terakhir. 

"Jadi informasi yang kami terima dari pengelola kios, korban sudah diminta untuk segera mengosongkan tempat usahanya," ujarnya. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved