Dilema Warga Mengkait Anambas, Seberangi Pulau Demi Air Bersih, PUPR: Sudah Ada Tinjauan
Warga Desa Mengkait di Anambas harus menyeberangi pulau menggunakan kapal dengan jarak tak sedikit demi dapatkan air bersih.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Krisis air bersih di Anambas, khususnya pada sejumlah pulau masih saja terjadi.
Dari beberapa pulau-pulau kecil bahkan yang terisolir itu, Desa Mengkait, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri ikut merasakannya.
Warga Anambas di sana sudah bertahun-tahun mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan air bersih, mereka harus menyeberang lautan ke Pulau Temiang mendapatkan air bersih.
Jarak yang ditempuh untuk mendapatkan air di pulau itu, hampir satu kilometer.
Mereka pergi mengambilnya menggunakan kapal kayu dengan persediasn beberapa jeriken kosong.
"Kondisi ini sudah bertahun-tahun kami alami dan masih berlansung sampai sekarang. Kadang kalau sehari mau 2 kali angkut dan dituang lagi ke ember buat stok," ujar Erna, Selasa (22/7/2025).
Erna mengatakan, sebenarnya di Pulau Mengkait tempatnya tinggal itu bukan tidak ada air bersih.
Di beberapa titik, ada tiga sumur untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari.
Namun sayang, air sumur tersebut payau dan tidak layak untuk dikonsumsi.
"Ada tiga sumur bor, tapi airnya payau. Ini hanya bisa buat mandi dan mencuci. Kalau diminum tidak bisa," terangnya.
Di tenah berlarut-larutnya kondisi ini, pihaknya berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah daerah maupun pusat untuk mengatasi krisis air di sana.
"Kami mohon lah bantuan pemerintah. Bagaimana caranya agar kami dapat memperoleh air yang layak," tutur Erna.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Anambas Syarif Ahmad menyebutkan, pihak BWSS IV Batam sudah pernah meninjau lokasi ke sana.
Hasil dari tinjauan itu, sudah ada tia opsi yang direncanakan untuk mengoptimalkan air bersih yang layak dikonsumsi warga.
Tiga opsi itu di antaranya penyambungan pipa dari Pulau Temiang ke Mengkait, pembangunan sumur bor dan instalasi penyulingan air laut menjadi air tawar (SWRO).
"Kalau opsi sumur bor sepertinya tidak karena sudah ada tiga sumur bor aktif di sana, meskipun itu airnya payau," kata Syarif.
Saat ini, usai survei lokasi, pihaknya akan menyusun perencanaan teknis pembangunan.
Direncanakan, pendanaan proyek ini nantinya akan diusulkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026.
“Nilainya belum bisa ditentukan karena masih dalam tahap perencanaan. Tapi kita lihat lah nanti kelanjutannya," ungkapnya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Wisata Religi Kapolres Anambas ke Makam Keramat Siantan, Upaya Polri Melestarikan Budaya |
![]() |
---|
Minim Partisipasi Desa, Disdukcapil Anambas Evaluasi Layanan Inovatif Pak Mail |
![]() |
---|
BKPSDM Anambas Tunggu SK Formasi PPPK Paruh Waktu, Dua Pelamar Mengundurkan Diri |
![]() |
---|
Jadwal Kapal KMP Bahtera Nusantara 01 Periode 22-29 September 2025, Senin Nanti di Anambas |
![]() |
---|
Daftar 7 Berita Populer Pilihan Hari Ini, Penemuan Kerangka Manusia di Anambas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.