Gula Pasir di Natuna Langka, Emak-emak di Ranai Putar Otak Bikin Kopi Buat Suami

Kelangkaan gula pasir di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai dirasakan dampaknya oleh warga.

TribunBatam.id/Birri Fikrudin
GULA PASIR DI NATUNA LANGKA - Salah satu agen grosir di Jalan Pramuka Ranai, Kabupaten Natuna yang juga mengalami kekosongan stok gula pasir. Selasa (22/72025). 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Kelangkaan gula pasir di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai dirasakan dampaknya oleh warga.

Sejak beberapa hari terakhir, masyarakat kesulitan mendapatkan gula, terutama di wilayah Ranai, ibu kota Natuna.

Pantauan TribunBatam.id, sejumlah toko eceran hingga agen grosir kehabisan stok.

Rak-rak gula yang biasanya terisi kini kosong, sementara warga terlihat berkeliling mencari toko yang masih memiliki sisa persediaan.

“Tadi dapat info kalau ada toko yang baru datang gula, tapi sudah tak kebagian. Sudah keliling juga tapi belum dapat,” ujar Rian, warga Ranai, Selasa (22/7/2025).

Bahkan, karena tak kunjung menemukan gula pasir, ada warga yang mulai menggunakan alternatif lain untuk kebutuhan sehari-hari, seperti menyeduh kopi dengan gula merah.

“Sudah dua hari ini tak ada gula di rumah. Kalau di toko dekat sini semuanya kosong. Jadi terpaksa buat kopi untuk suami sekarang pakai gula aren dulu, sambil cari-cari toko yang masih jual gula,” kata Sumi, ibu rumah tangga di Kelurahan Bandarsyah.

Asen, pemilik salah satu agen grosir di Ranai yang menjadi rujukan banyak pedagang eceran di Natuna, mengungkapkan penyebab kelangkaan gula pasir tersebut. 

Menurutnya, pasokan terhambat karena adanya kerusakan kapal pengangkut dari Tanjungpinang, yang mengangkut pesanan sejumlah agen di Natuna.

“Kapal Kawe Ranai 1 yang biasa mengangkut gula dan sembako ke Natuna mengalami kerusakan mesin. Padahal barang, termasuk gula, sudah dimuat di kapal,” ungkap Asen.

Ia menjelaskan, kapal tersebut awalnya dijadwalkan berangkat sejak 25 Juni lalu, namun karena kerusakan teknis, kapal terpaksa putar balik dan hingga kini belum bisa berlayar kembali.

“Kalau barang sudah dimuat, kita tak mungkin bongkar lagi. Apalagi untuk order ulang juga mikir dua kali. Harapan kita kapal itu bisa segera berangkat. Sementara ini, sisa stok kita sudah kosong” jelasnya.

Asen menyebut, hampir seluruh agen di Natuna memasok gula dari kapal yang sama, sehingga kelangkaan terjadi merata.

“Stok di toko besar mungkin sudah kosong semingguan. Tapi di toko kecil, sudah banyak yang habis sejak tiga hari lalu. Di toko saya, ada 200 karung gula yang tertahan di kapal,” sebutnya.

Selain itu, kebanyakan kapal barang saat ini masih belum banyak yang tiba ke Natuna, karena masih bongkar muat dari kota asal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved