CEK KESEHATAN GRATIS
14 Ribu Siswa di Batam Jadi Target Cek Kesehatan Gratis Puskesmas Tanjung Buntung
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ditargetkan menyasar 14.029 pelajar di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Buntung Bengkong, Batam
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Batam ditargetkan juga menyasar 14.029 pelajar di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Buntung di Kecamatan Bengkong.
Pelaksanaan tahap awal program CKG digelar di SD Batam International Islamic School (BIIS) dan SD Negeri 010 Tanjung Buntung, Kamis (24/7/2025).
Sebanyak 716 siswa di Bengkong itu mengikuti pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama sehari.
Adapun Cek Kesehatan Gratis merupakan program pemerintah yang menyediakan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mendeteksi penyakit sejak dini.
Program ini mencakup berbagai jenis pemeriksaan yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan, dan dapat diakses di seluruh puskesmas di Indonesia.
Plt Kepala Puskesmas Tanjung Buntung, dr. Nazia Helni, mengatakan total sasaran CKG di wilayah Puskesmas Tanjung Buntung mencapai 14.029 siswa. Jumlah itu tersebar di 16 SD, 8 SMP, dan 10 SMA sederajat.
Pemeriksaan dilakukan sesuai panduan Kementerian Kesehatan, meliputi pemeriksaan mata, telinga, gigi, tekanan darah, hingga tes hemoglobin (Hb) dan gula darah untuk jenjang SMP dan SMA.
Selain pemeriksaan medis, siswa juga mengikuti tes kebugaran fisik, seperti lari 1 km untuk siswa SD dan 1,6 km untuk siswa SMP dan SMA.
Tes ini dilaksanakan oleh guru PJOK, namun dengan seleksi ketat berdasarkan riwayat kesehatan yang sebelumnya diisi oleh orang tua melalui kuesioner.
“Anak dengan riwayat asma atau kondisi khusus, tentu tidak kami ikutkan dalam tes kebugaran. Ini bagian dari prinsip kehati-hatian,” ujar Nazia, Jumat (25/7/2025).
Sebelum pemeriksaan dimulai, Puskesmas Tanjung Buntung terlebih dahulu melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah sasaran, mendistribusikan kuesioner, lalu mengatur jadwal pemeriksaan bersama pihak sekolah.
Seluruh hasil pemeriksaan kemudian direkap dan disimpan dalam sistem e-Puskesmas, serta diunggah ke platform nasional 'Satu Sehat' milik Kementerian Kesehatan.
“Siswa yang ditemukan memiliki gangguan kesehatan akan kami rujuk ke Puskesmas, dan bila diperlukan akan dirujuk lebih lanjut ke rumah sakit. Kami juga sampaikan hasilnya ke sekolah agar orang tua bisa segera mengambil tindakan,” ujarnya.
Ia menjelaskan program ini bertujuan untuk mendeteksi potensi gangguan kesehatan sejak dini, baik fisik maupun mental. Jika ditemukan indikasi masalah kesehatan, pihak puskesmas akan langsung melakukan tindak lanjut.
“Siswa dengan riwayat kontak TBC, misalnya, akan langsung kami lakukan pemeriksaan lanjutan. Deteksi dini seperti ini penting agar tidak berkembang menjadi penyakit serius,” tegas Nazia.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Anambas Sepi Peminat, 6 Bulan Baru 257 Orang |
![]() |
---|
Dinkes Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sasar Ribuan Siswa Batam di Belakang Padang |
![]() |
---|
Program Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun di Anambas Kepri Sepi Peminat |
![]() |
---|
91 Persen Puskesmas di Kepri Sudah Layani Cek Kesehatan Gratis, Tapi Pemanfaatannya Minim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.