MAHASISWA KKN DI SUMBAR
Sempat Dilaporkan Hilang di Hutan, Rombongan Mahasiswa KKN Unand Ditemukan dalam Kondisi Kelaparan
Sempat Dilaporkan Hilang di Hutan Kabupaten Limapuluh Kota, Rombongan Mahasiswa KKN Unand Ditemukan dalam Kondisi Kelaparan
TRIBUNBATAM.id, PAYAKUMBUH - Rombongan mahasiswa KKN Unand yang sempat dinyatakan hilang di hutan akhirnya ditemukan dengan selamat.
Sebelumnya dilaporkan rombongan mahasiswa KKN Unand itu tersesat di hutan Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota.
Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan Kabupaten paling timur di Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 13 kecamatan. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Provinsi Riau.
Rombongan yang tersesat itu berjumlah 24 orang, terdiri dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) bersama perangkat nagari dan sejumlah pemuda setempat.
Mereka sempat dinyatakan hilang setelah berangkat dari Kantor Wali Nagari Pauh Sangik, Kamis (31/7/2025) pagi, untuk meninjau kawasan kopi hutan.
Hingga pukul 22.00 WIB, mereka belum kembali dan tidak bisa dihubungi. Terakhir, kontak terjadi pada pukul 16.00 WIB di titik koordinat 0°10'47.89"S - 100°26'31.42"E.
Sebelumnya rombongan ini menargetkan kembali sekitar pukul 18:00 WIB, namun karena kondisi tersebut menjadi terkendala.
Laporan yang disampaikan berupa lokasi mereka tidak memiliki akses jaringan, baterai handphone sudah habis, kedinginan hingga alat komunikasi tidak memungkinkan.
Roni menjelaskan beberapa orang dari rombongan itu sempat turun untuk menginformasikan jika mereka kehabisan logistik, kelelahan dan cuaca kurang memadai.
"Ada sebagian rombongan yang turun untuk menyampaikan informasi," ungkap Roni.
"Beberapa orang yang turun adalah masyarakat yang ikut naik dengan rombongan," sambungnya.
"Mereka melaporkan jika rombongan memiliki keterbatasan akses jaringan hingga kekurangan logistik," sebutnya.
Koordintor Pos Basarnas Limapuluh Kota, Roni Nur mengungkapkan sejumlah penyebab rombongan tersebut bisa tersesat, di antaranya lantaran keterbatasan logistik dan navigasi.
"Berdasarkan cerita dari korban, mereka keterbatasan logistik, alat navigasi tidak mencukupi, kendala penerangan dan jaringan susah," ungkap Roni saat dikonfirmasi Tribunpadang.com.
Ia juga menjelaskan bahwa rombongan tersebut keliru dalam penghitungan logistik, sehingga tidak mencukupi untuk perjalanan pulang.
DPRD Batam Sentil PT Masih Rekrut Tenaga Kerja Non Keterampilan dari Luar Daerah |
![]() |
---|
Fenomena Ribuan Bangkai Cacing di Bukit Tumang, Damkar Lingga Bergerak Bersihkan Parit |
![]() |
---|
Jadwal Mati Air di Batam Hari Ini, Rabu, 8 Oktober 2025, PT Air Batam Hilir Umumkan Lokasinya |
![]() |
---|
Timnas Day, Indonesia vs Arab Saudi Live RCTI Malam Ini, Jay Idzes: Demi Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berakhir: Total 67 Tewas, 8 Body Part dan 104 Selamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.