Kecelakaan Maut di Batam

Duka SMPN 31 Batam Pelajar Jadi Korban Kecelakaan Maut, Blak-Blakan Soal 3 Siswa Terlibat Lakalantas

Duka dirasakan SMPN 31 Batam setelah seorang pelajarnya jadi korban kecelakaan maut. Pihak sekolah blak-blakan terkait 3 pelajar itu.

TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Potret SMP N 31 Batam di Batam Center, Rabu (6/8/2025). Pihak sekolah buka suara terkait lakalantas di Batam yang merenggut nyawa pelajar kelas VII pada Selasa (5/8). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Duka akibat kecelakaan maut di Batam juga dirasakan SMPN 31 Batam.

Sebab seorang pelajar kelas VII SMPN 31 Batam atas nama Jefri jadi korban kecelakaan maut di Batam yang berlokasi di Jalan Punggowo depan pintu gerbang Perumahan Taman Duta Mas, Selasa (5/8).

Selain Jefri, terdapat dua rekannya yang terlibat dalam kecelakaan maut di Batam itu.

Kedunya dilaporkan masih mendapat perawatan medis.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 31 Batam Bidang kesiswaan, Paula mengungkap jika ketiga pelajar yang terlibat dalam lakalantas di Batam merupakan murid aktif di sekolah mereka, masing-masing dari kelas 7 dan 8. 

Namun ia menegaskan jika pada hari kejadian, mereka tidak sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.

"Hari itu mereka tidak masuk sekolah, karena memang sedang menjalani pembelajaran daring. Bukan seperti yang beredar di media sosial, seolah-olah mereka baru pulang sekolah tanpa memakai helm dan bonceng tiga," ujar Paula saat ditemui di sekolah, Rabu (6/8/2025).

Paula menjelaskan sejak beberapa waktu lalu, SMPN 31 Batam menjalani pembelajaran campuran (hybrid) akibat proyek renovasi gedung sekolah yang masih berlangsung.

Siswa kelas VII dan VIII dijadwalkan untuk pembelajaran daring pada hari-hari tertentu, termasuk Selasa saat kecelakaan maut di Batam itu terjadi.

"Untuk kelas VII, masuk tatap muka hanya pada Jumat dan Sabtu. Hari Senin sampai Kamis mereka daring. Ini dilakukan demi keselamatan siswa karena gedung sedang direnovasi dan belum sepenuhnya aman," jelasnya.

Keputusan sistem belajar campuran ini, lanjut Paula, bukan diambil sepihak oleh pihak sekolah.

Melainkan atas dasar kebijakan resmi dari Dinas Pendidikan Kota Batam.

Paula kemudian mengajak berkeliling gedung untuk memperlihatkan kondisi bangunan dan ruang kelas.

Tampak semberawut dan belum tetata, beberapa pekerja bangunan tengah melakukan pengerjaan. 

Saat ini, gedung sekolah yang dapat terpakai hanya lantai dasar dengan kemampuan daya tanpung siswa belajar sekitar 170 siswa. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved