Etalase Beras di Market Karimun Kosong, Ketua DPRD Minta Distribusi Tak Hanya Andalkan Batam

Kekosongan beras di etalase ritel, supermarket hingga grosir di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri kian meresahkan masyarakat. 

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
BERAS DI KARIMUN - Kondisi salah satu supermarket di Karimun yang biasanya untuk etalase beras kini kosong dan diganti mie instan, Minggu (17/8/2025). Ketua DPRD Karimun, Raja Rafiza merespons fenomena kosongnya beras pada sejumlah pusat perbelanjaan di sana. 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Ketersediaan beras pada sejumlah etalase ritel, supermarket hingga grosir di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) makin menjadi sorotan publik.

Sudah beberapa pekan, ruko dan minimarket tak lagi memajang beras.

Banyak dari mereka melainkan menggantinya dengan mi instan dengan varian rasa.

"Sudah nyari dimana-mana gak ketemu juga beras yang mau dibeli, kosong semua. Ini sudah tempat ke tiga datangi supermarket," keluh salah seorang warga Karimun di salah satu grosir Tanjung Balai Karimun.

Ia pun heran, permasalahan beras yang sudah berminggu-minggu dialami tak kunjung diselesaikan.

Malah kini tempat yang biasanya menjual beras, semakin menipis dan kosong.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Karimun, Raja Rafiza mengatakan bahwa distribusi beras tidak boleh hanya mengandalkan dari Batam.

"Kami sudah berkonsultasi di Batam, sebenarnya beras itu untuk Batam. Nah tentu harus berpikir bagaimana distributor bisa mengambil dari luar, bukan hanya menunggu dari Batam," ujar Raja Rafiza kepada Tribun Batam, Minggu (17/8/2025).

Penyebab kosongnya stok beras di Karimun karena pasokan dari Batam memang tidak bisa keluar lagi. 

Politisi Golkar ini menyebut langkah awal yang bisa dilakukan saat ini adalah mendorong distributor beras di Karimun untuk mengambil pasokan dari luar daerah, seperti Pekanbaru maupun Jakarta.

 

Ketua DPRD Karimun, Raja Rafiza saat ditemui di Lapangan Putri Kemuning, Coastal Area, Kabupaten Karimun, Minggu (17/8/2025)
Ketua DPRD Karimun, Raja Rafiza saat ditemui di Lapangan Putri Kemuning, Coastal Area, Kabupaten Karimun, Minggu (17/8/2025) (Ucik Suwaibah/Tribun Batam)

 

"Kalau kita cuma menunggu dari Batam, ya sulit, apalagi saat ini Batam lagi di-stop. Bupati kemarin bilang mau minta diskresi, tapi belum juga. Jadi sementara, distributor harus mengambil dari luar," tambahnya. 

Ditanya soal penyebab kelangkaan ini, ia menduga adanta kendala antrean bongkar muat kapal di pelabhuan yang distribusi langsung dari luar daerah.

"Kapal yang datang itu daftar tunggunya lama, jadi antrinya panjang. Mudah-mudahan ke depan kita coba bagaimana ada pelabuhan khusus untuk menangani masalah ini," katanya.

Untuk meminimalkan hambatan distribusi, ia menyarankan agar pelabuhan yang ada di Karimun bisa dimaksimalkan. 

"Persoalan nanti mau bongkar dari mana, bisa kita tumpangi terlebih dahulu. Yang penting stok dari luar itu bisa masuk ke Karimun," tegasnya. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved