Kericuhan di Lapas

Terjadi Kericuhan di Lapas Dabo Lingga, Wartawan Tak Diberi Masuk: Hanya Konflik Mulut

Kerusuhan terjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Selasa (19/8/2025) siang.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Febriyuanda
RICUH DI LAPAS - Kericuhan di Lapas Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (19/8/2025). 

TRINUNBATAM.id, LINGGA - Kericuhan terjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Selasa (19/8/2025) siang.

Dugaan itu diperkuat dengan ramainya petugas di lingkungan Lapas dari pihak Polres Lingga dan terparkirnya kendaraan tahanan.

Kalapas Dabo, Jaka Putra telah membantah adanya perkelahian yang dilakukan antar sesama Napi ataupun dengan petugas.

"Hanya konflik, omong saja, saling maki-memaki," ungkap Jaka kepada wartawan.

Meski disebut hanya konflik mulut, petugas melarang wartawan masuk ke dalam wilayah tahanan, untuk memastikan kebenaran yang diungkapkan Kalapas.

Saat wartawan ingin masuk menyusul kepolisian yang sudah di dalam, petugas Lapas yang mengenakan kemeja putih langsung menutup pintu besi Lapas tersebut.

"Tanya komandan dulu ya," jawab petugas tersebut saat ditanyai apakah wartawan dibolehkan masuk.

"Kami hanya penjagaan, tanya komandan dulu ya," ungkap petugas pria itu, sambil menutup pintu Lapas.

Berselangnya waktu, pintu tertutup rapat dan dianggap wartawan tidak diperbolehkan masuk.

Hingga akhirnya, pintu Lapas dibuka, keluar sejumlah Narapidana dibawa masuk ke dalam mobil tahanan dengan pengawalan polisi.

Jaka mengaku, bahwa tidak ada larangan wartawan masuk ke dalam Lapas.

Hanya saja, lanjutnya, untuk keamanan para jurnalis yang ingin meliput ke dalam.

"Justru untuk menjaga abang-abang semua, kalau abang-abang kena lempar sama mereka, kan saya yang salah," ungkap Jaka.

"Ini objek vital, harus ada pengamanan, kalau Abang dari luar kenapa-kenapa, itu kesalahan dari kami petugas pengamanannya," imbuhnya.

Saat ditanyakan soal ada tangan seorang Napi yang terluka, menurut Jaka itu hal biasa, untuk meluapkan emosi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved