KECELAKAAN KERJA DI BATAM
Kecelakaan Kerja di Batam, Keluarga Pertanyakan Kematian Ignasius, Ini Penjelasan PT LOI
Kematian Ignasius (43), pekerja PT LOI terkait kecelakaan kerja di Batam, menyisakan duka mendalam sekaligus pertanyaan bagi pihak keluarga
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kematian Ignasius (43), Forman Launching di PT Lestari Ocean Indonesia (LOI) di Kecamatan Sagulung, dalam kecelakaan kerja di Batam, menyisakan duka mendalam sekaligus pertanyaan bagi pihak keluarga.
Sebagai informasi, korban ditemukan meninggal dunia 18 jam setelah tenggelam di laut pada Selasa (19/8/2025) sekira pukul 09.30 WIB oleh tim gabungan Basarnas, Polairud, Pos AL Sagulung, dan nelayan setempat.
Adapun kecelakaan kerja di Batam yang dialami Ignasius terjadi pada Senin (18/8/2025) sekira pukul 15.00 WIB.
Terkait meninggalnya korban, pihak keluarga mempertanyakan kronologi kejadian yang sebenarnya dari pihak perusahaan.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kerja di Batam yang Dialami Ignasius Diungkap Kerabat dan Rekan Kerja
Robert, perwakilan keluarga, menilai Ignasius bukan meninggal sekadar terjatuh saat bekerja, tetapi dipaksa mencari balon yang terhimpit di bawah lambung tongkang.
"Karena didesak mencari balon, abang saya berusaha, karena merasa tanggung jawab. Saat menyelam, ia tidak memakai alat keselamatan," kata Robert.
Keluarga juga menyoroti kejadian saat malam pencarian. Ketika itu mereka sempat dihalangi sekuriti memasuki area galangan.
"Malam itu kami sempat paksa masuk sekitar pukul tiga dini hari. Tidak ada satu pun petugas yang terlihat menyelam. Bahkan tongkang sudah digeser, padahal abang kami masih hilang," ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Keluarga berharap pihak manajemen memberikan keterangan lengkap. Pihak keluarga juga meminta kepolisian menindaklanjuti kasus ini agar mendapatkan keadilan.
Saat ini, kasus kecelakaan kerja ini sudah ditangani Polresta Barelang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kronologi Kejadian dari Perusahaan
Berdasarkan keterangan Operational Manager PT LOI, Ali Basyir, tragedi yang menimpa Ignasius bermula Jumat (15/8/2025), sekira pukul 15.00 WIB.
Awalnya saat peluncuran tongkang Oceania 300 yang dipimpin Ignasius sore itu, semua berjalan lancar dan aman.
Namun usai peluncuran, tim mendapati satu balon penyangga (ban launching) tersangkut di bawah lambung tongkang.
Baca juga: Breaking News, Pekerja Galangan Kapal di Batam Tenggelam saat Perbaiki Tongkang
"Ada 1 pcs balon yang masih terperangkap di bawah tongkang. Karena itu rencana pencarian dilanjutkan keesokan harinya karena kondisi yang tidak memungkinkan," ujar Basyir, Kamis (21/8/2025).
Kemudian pada Sabtu (16/8/2025), tim pencarian yang dipimpin Ignasius menggunakan berbagai metode, termasuk menarik tali dari depan ke belakang tongkang dan menggunakan excavator.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
"Karena tak membuahkan hasil, pencarian dilanjutkan pada Senin (18/8/2025). Pencarian ban launching menggunakan pipa paralon dengan cara ditusuk ke bawah tongkang, namun masih belum membuahkan hasil," kata Basyir.
Manajemen kemudian memutuskan memanggil vendor ahli selam.
Sebelum tim ahli selam tiba, Ignasius diduga berinisiatif untuk menyelam sendiri tanpa menggunakan peralatan selam, tali pengaman, dan tanpa berkoordinasi dengan petugas K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Basyir menyebut, rekan kerja Ignasius sempat menegur dan melarang tindakan itu karena sangat berisiko.
Namun atas dasar rasa tanggung jawab terhadap tugasnya, pria 43 tahun itu disebut tetap melakukan penyelaman.
"Pada penyelaman pertama, Ignasius sempat muncul ke permukaan. Namun saat mencoba penyelaman kedua, sekitar 15 menit melakukan penyelaman, Bapak Ignasius tidak timbul-timbul ke permukaan air," katanya.
Kondisi ini memicu kepanikan, setelahnya langsung dilaporkan untuk dilakukan pencarian.
Ia menyebut tim pencarian berupaya mencari Ignasius sepanjang malam.
"Usaha pencarian dilakukan dari Basarnas, AL, Polair sampai Selasa hingga pukul 02.00 dini hari, tapi belum membuahkan hasil. Karena itu diputuskan untuk stop pencarian dikarenakan air sangat keruh dan jarak pandang yang terbatas," ungkapnya.
Pencarian dilanjutkan pukul 07.00 WIB dan sekira 09.30 WIB, jenazah Ignasius ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk autopsi, lalu dimakamkan di TPU Sei Temiang pada Rabu (20/8/2025).
Baca juga: Jasad Pekerja Galangan Kapal di Batam Ditemukan 18 Jam Setelah Tenggelam di Laut
Selama proses pencarian, autopsi, hingga pemakaman, Basyir memastikan pihak perusahaan mendampingi keluarga korban.
Ali Basyir menegaskan, PT LOI akan memenuhi seluruh hak-hak keluarga sebagai bentuk tanggung jawab moral dan hukum.
"Atas nama manajemen dan seluruh karyawan, kami berduka dan berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini," ujarnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Kecelakaan kerja di Batam
Batam
pekerja galangan kapal
breaking news batam hari ini
TribunBreakingNews
breaking news
Kecelakaan Kerja di PT Citra Shipyard Batam, Polisi Sebut Tak Ada Indikasi Korban Tersengat Listrik |
![]() |
---|
Kecelakaan Kerja di Batam Tewaskan Pekerja Subkon PT Citra Shipyard, Polisi: Masih Penyelidikan |
![]() |
---|
Pekerja Galangan di Batam Tewas 7 Agustus Lalu, Disnakertrans: Korban Peserta BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Kerja di Batam yang Dialami Ignasius Diungkap Kerabat dan Rekan Kerja |
![]() |
---|
Bukan Jatuh ke Laut, Rekan Kerja Ungkap Pekerja Galangan di Batam Hilang saat Lakukan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.