PEMBUNUHAN BOS BANK BUMN

Deretan Pengakuan Pelaku Penculikan Kacab Bank BUMN, Cuma Diperintahkan Oknum F

Kuasa hukum AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, yakni Adrianus Agal membeberkan pengakuan pelaku penculikan.

Editor: Khistian Tauqid
Tribunnews
PEMBUNUHAN KACAB BANK - Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat pelaku kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN di Cempaka Putih Jakarta Pusat inisial MIP. Keempat pelaku di antaranya berinisial AT, RS, RAH, dan RW. 

TRIBUNBATAM.id - Polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka kasus penculikan disertai pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Putih, Jakarta Pusat, bernama Muhammad Ilham Pradipta (37).

Kasus tersebut terungkap setelah Ilham ditemukan tewas di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/8/2025).

Pihak kepolisian menangkap pelaku penculikan terlebih dahulu yaitu AT, RS, RAH, dan RW, dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penemuan mayat Ilham.

Setelah itu gantian aktor intelektual pembunuhan yang digelandang oleh polisi yaitu C, DH, YJ, dan AA, pada Sabtu (23/8/2025) malam. 

Khusus untuk keempat tersangka penculikan merupakan debt collector dan hanya bertugas melakukan penjemputan paksa.

Ilham yang mengenakan kemeja cokelat saat itu terekam CCTV berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Pelaku AT, RS, RAH, dan RW langsung membawa korban masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil korban.

Setelah itu, pelaku membawa korban untuk diserahkan pada aktor intelektual yang ternyata membunuh Ilham.

Kuasa hukum AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, yakni Adrianus Agal menjelaskan bahwa kliennya hanya diminta untuk membawa Ilham tanpa membunuhnya.

Selang beberapa jam, Eras kembali dipanggil untuk mengantarkan korban pulang ke rumahnya. 

Kendati demikin, ketika diminta mengantarkan pulang ternyata diketahui bahwa korban sudah meninggal dunia. 

Berdasarkan rangkuman dari Tribunnews.com, berikut deretan pengakuan pelaku penculikan:

1. Diperintahkan oleh Oknum Inisial F

Saat ditemui awak media di Mapolda Metro Jaya, Adrianus Agal mengatakan kliennya diperintahkan oleh oknum inisial F untuk menculik MIP.

"Adik kami Eras dan kawan-kawan ini diminta untuk menjemput paksa di waktu sore untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," ungkapnya, Senin (25/8/2025).

Ia menyebut, ada jeda waktu pada saat korban dijemput paksa dan diserahkan oleh keempat pelaku penjemputan paksa ini yang diduga kepada oknum aparat.

Namun, Adrianus menolak untuk menyebut asal instansi oknum aparat tersebut.

Ketika itu, keempat pelaku langsung pulang ke tempat tinggalnya selepas mengantarkan korban.

"Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu, mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban," jelas Adrianus.

Pada waktu para pelaku bertemu lagi dengan diduga oknum, di situlah bahwa mereka melihat korban sudah tidak bernyawa.

"Tapi yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," papar dia.

PENCULIKAN PIMPINAN CABANG BANK BUMN - Jenazah Ilham Pradita saat tiba di Instalasi Forensik di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/8/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
PENCULIKAN PIMPINAN CABANG BANK BUMN - Jenazah Ilham Pradita saat tiba di Instalasi Forensik di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/8/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TRIBUNJAKARTA.COM)

Baca juga: Percakapan 4 Pelaku dengan Aktor Intelektual Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ekeskutor Belum Terungkap

2. Diiming-imingi Bayaran Rp50 Juta

Empat tersangka itu diduga hanya menjalankan perintah dari aktor intelektual yang menjanjikan imbalan puluhan juta rupiah.

Meski begitu, Adrianus Agal mengungkapkan mereka baru menerima uang muka atau Down Payment (DP).

“Mereka dijanjikan sejumlah uang, bahkan sudah menerima uang muka. Tapi jumlah pastinya belum bisa kami sampaikan. Yang jelas, total imbalan yang dijanjikan tidak lebih dari Rp50 juta,” ungkap Adrianus, Senin.

Menurut Adrianus, peristiwa ini terbagi dalam tiga klaster pelaku yakni penculik, eksekutor, dan aktor intelektual.

Ia menyebut Eras dan rekan-rekannya termasuk dalam klaster pertama.

“Setelah korban dijemput, mereka menyerahkannya kepada seseorang berinisial F di Jakarta Timur. Setelah itu, tugas mereka selesai dan mereka pulang,” jelasnya.

3. Minta Perlindungan Hukum Panglima TNI dan Kapolri

Adrianus menegaskan kliennya tidak terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap Kacab bank BUMN.

Jika sejak awal tahu bahwa tugas tersebut akan berujung pada kematian korban, Adrianus yakin mereka tidak akan menerima pekerjaan itu.

Adrianus menuturkan, ada dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus ini, meski belum diketahui dari instansi mana.

Sehingga, pihaknya kini meminta perlindungan hukum pada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, untuk keempat tersangka.

Selain itu, mereka juga meminta perlindungan hukum pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Kami sudah meminta perlindungan hukum kepada Panglima TNI dan Kapolri karena ada dugaan keterlibatan oknum. Tapi ini masih dalam tahap penyelidikan,” jelas Adrianus.

4. Minta Maaf pada Keluarga Korban

Adrianus mengungkapkan, empat tersangka penculikan MIP tersebut kini memohon maaf kepada keluarga korban.

"Saya ditunjuk dari keluarga Eras yang diduga melakukan penculikan. Pertama yang saya mau sampaikan untuk permohonan maaf kami kepada keluarga korban," ungkap Adrianus kepada wartawan, Senin.

Adrianus juga berharap Ditreskrimum Polda Metro Jaya segera mengungkap pelaku utama dalam kasus ini.

"Semoga persoalan ini, penyidik Polda Metro Jaya segera mengungkap motif dan pelaku utamanya," imbuh dia.

Baca juga: Polda Metro Jaya Akui Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Motifnya karena Sakit Hati?

Penangkapan Pelaku Penculikan

Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat pelaku kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, inisial MIP.

Keempat pelaku berinisial AT, RS, RAH, dan EW digelandang ke Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Kamis (21/8/2025) malam.

Dari video yang diterima wartawan, tiga pelaku AT, RS, dan RAH terlihat digiring masuk ke dalam Rutan dengan kedua tangan diborgol.

Kemudian, satu pelaku lagi yakni EW ditangkap saat baru mendarat di Bandara Internasional Komodo Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, menjelaskan AT, RS, dan RAH diamankan di Jalan Johar Baru III no. 42, Jakarta Pusat.

Sedangkan, EW ditangkap terpisah di NTT.

"EW hendak melarikan diri," kata Ressa.

Ressa menjelaskan, keempat pelaku terlibat dalam penculikan korban.

"Sementara masih dilakukan pendalaman dan masih dilakukan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain," paparnya.

Dalang Penculikan-Pembunuhan Jadi Tersangka

Sementara, empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual dalam kasus penculikan dan pembunuhan MIP, telah ditangkap tim Subdirektorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Para inisiator pelaku penculikan dan pembunuhan berinisial DH, YJ, dan AA yang ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025) malam.

Sementara itu, C ditangkap pada Minggu (24/8/2025) sore di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Polisi lalu menetapkan empat orang aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang bank BUMN itu sebagai tersangka.

"Benar empat orang otak penculikan telah diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (25/8/2025).

Saat ini, seluruh pelaku tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik untuk mendalami peran mereka masing-masing dalam kasus penculikan dan pembunuhan MIP.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pengakuan Penculik Kacab Bank BUMN: Diperintahkan Oknum Inisial F, Dijanjikan Rp50 Juta tapi Baru DP"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved