TP PKK Kepri Gandeng Tim Khusus, Dorong UMKM Deram-Deram Penyengat
Tim Penggerak (TP-PKK) Kepri bekerja sama dengan Al Ahmadi Entrepreneurship Center (AEC) untuk membina UMKM di Pulau Penyengat.
Penulis: Renhard Patrecia Sibagariang | Editor: Septyan Mulia Rohman
Sementara itu, Dewi Ansar menuturkan, kegiatan ini merupakan langkah nyata pemberdayaan perempuan dan keluarga dalam bidang ekonomi produktif.
Melalui pelatihan yang intensif, para pelaku usaha kuliner khas deram-deram ia harapkan dapat meningkatkan kualitas produk sekaligus memperluas pasar.
“Deram-deram bukan sekadar makanan tradisional, tetapi identitas budaya yang lahir dari Pulau Penyengat. Jika dikembangkan dengan manajemen yang tepat, produk ini bisa menjadi ikon ekonomi kreatif yang mengangkat nama Kepri di kancah nasional maupun internasional,” kata Dewi Ansar di Tanjungpinang, Sabtu (23/8).
Menurut Dewi Ansar, pemberdayaan dasawisma PKK melalui jalur ekonomi menjadi penting karena keluarga merupakan unit terkecil sekaligus terkuat dalam menopang kesejahteraan masyarakat.
“Kalau ekonomi keluarga tangguh, maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” tegasnya.
Dewi Ansar juga menilai, pembinaan usaha deram-deram sejalan dengan strategi pemerintah daerah dalam mengintegrasikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pulau Penyengat, sebagai destinasi wisata sejarah dan religi, membutuhkan produk kuliner khas yang mampu menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.
“Setiap wisatawan yang datang pasti mencari oleh-oleh. Jika deram-deram dikemas dengan baik, berstandar dan punya nilai jual tinggi, tentu akan menjadi kebanggaan sekaligus penggerak ekonomi lokal,” jelasnya.
Dewi Kumalasari Ansar mendorong peserta untuk tidak takut berinovasi.
Menurutnya, inovasi produk adalah cara agar usaha kuliner tradisional tidak tenggelam dalam persaingan.
Inovasi dapat berupa variasi rasa, kemasan modern, hingga strategi pemasaran digital.
“Budaya dan tradisi tetap kita pertahankan, tapi cara mengelolanya harus mengikuti perkembangan zaman. Inovasi adalah kunci agar deram-deram tetap dicintai generasi sekarang dan generasi mendatang,” jelasnya lagi.
Ia berharap, setelah mengikuti program ini, pelaku usaha deram-deram tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga naik kelas.
“PKK hadir bukan hanya sebagai penggerak sosial, tetapi juga motor ekonomi keluarga. Melalui inkubasi bisnis ini, kami optimis UMKM deram-deram bisa semakin maju, menyejahterakan keluarga dan memberi kontribusi nyata bagi daerah,” tutupnya. (TribunBatam.id/Ky/*)
Bank Indonesia Perkuat UMKM Kepri dan Angkat Wastra Melayu |
![]() |
---|
Dagangan Laris Manis, Pelaku UMKM Natuna Dulang Cuan saat HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Mendag ke Batam, Budi Santoso Sebut Kemendag Fasilitasi 8.000 UMKM, Transaksi Tembus Rp1,4 Triliun |
![]() |
---|
Menkum Supratman Luncurkan Program yang Berpihak Kepada UMKM |
![]() |
---|
Pemkab Natuna Gandeng Bank Riau Kepri Syariah, UMKM Lokal Dapat Akses Modal Bersubsidi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.