MAHASISWI TEWAS DI PANTAI
Pengakuan Mencekam Mahasiswa Korban Kekerasan OTK di Pantai Nipah, Kekasihnya Tewas Dipukul Bambu
Radit mengaku diserang oleh seorang pria tak dikenal saat sedang menikmati matahari terbenam bersama sang kekasih di pinggir pantai.
Pelaku menanyakan mengapa mereka belum pulang, dan Radit sempat menjawab bahwa mereka memang sedang bersiap untuk kembali.
Namun, pelaku justru menahan mereka, lalu menyerangnya secara brutal.
"Tapi ditahan sama dia, terus saya pingsan, bangun pas ibu itu datang," kata Radit, yang ditemukan dalam kondisi penuh luka di wajah dan tubuh.
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Punguan Hutahaean, membenarkan kronologi kejadian.
Ia menjelaskan bahwa kedua korban berangkat dari Kota Mataram sekitar pukul 16.30 WITA menggunakan sepeda motor.
Hingga tengah malam, Puspita belum juga pulang ke rumah, sehingga keluarganya berinisiatif menghubungi teman-temannya untuk mencari informasi keberadaannya.
"Keluarga korban MVPN (Puspita) mengetahui posisi korban berada di sekitar Pantai Nipah. Pihak keluarga langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian," jelas Punguan dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8).
Radit ditemukan sekitar pukul 01.30 WITA oleh keluarga Puspita dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke Puskesmas Nipah.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 06.30 WITA, Puspita ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi telungkup tak jauh dari lokasi penyerangan.
"Kami masih menyelidiki kasus ini, sudah melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti," tambah Punguan.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul "Mahasiswa Korban Kekerasan di Pantai Nipah Mengaku Dipukul dengan Sebilah Bambu"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.