Laporan Sihat Manalu wartawan Tribunnews batam
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM
- Pasangan Arifin Nasir - Irwansyah (Air) yang diusung Koalisi Partai
Politik Batam (KPPB), menyampaikan saat ini Human Development Index
(HDI) Kepri di Indonesia menempati urutan keenam dari 33 Provinsi di
Indonesia. Walau HDI masyarakat Kepri diurutan ke enam namun masih
banyak tantangan yang dihadapi.
Arifin Nasir mengatakan secara
nasional HDI rata-rata 70 persen, Kepri berada di 74 persen, sehingga
menempati urutan keenam di Indonesia.
"Kita sudah selesai wajib belajar
(Wajar) sembilan tahun, dan akan melanjut ke wajar 12 tahun. Saya
dipanggil pak Sani dan minta agar dipersiapkan langkah menuju ke wajar
12 tahun. Kita sudah persiapkan untuk itu," katanya.
Sebagai
orang birokrat hampir 30 tahun jadi birokrat dengan pangkat Ivd dan
sebenatar lagi mau pensiun, ingin berbuat untuk Batam. Arifin berjanji
jika terpilih menjadi wali kota dirinya akan fokus menyelesaikan
berbagai persoalan, terutama pendidikan, kesehatan banjir dan lainnya.
"Saya bersama pak Irwansyah sudah membuat kajian terkait
persoalan di Batam. Beberapa waktu lalu saat menanyakan kepada warga ,
hampir 66 persen mereka meminta agar pendidikan bisa murah dan
terjangkau. Bukan meminta segera dilaksanakan FTZ. Itu menandakan bahwa
persoalan pendidikan masih tetap jadi permasalahan serius di Batam,"
kata Arifin saat bertemu dengan warga Sagulung di Serbaguna BLK
Sagulung, Minggu (24/10).
Arifin menyebut ada beberapa persoalan
yang dihadapi saat penerimaan siswa baru. kurangnya ruang kelas baru,
dan unit sekolah baru. Namun demikian yang jika dirinya terpilih
berjanji dalam tiga tahun sudah bisa diselesaikan persoalan penerimaan
siswa baru (PSB) yang selalu bermasalah tiap tahun.
Langkah yang
akan dilakukan adalah dengan membuat maping, di wilayah mana yang masih
kurang, bukan menggeneralisasi ada puluhan ribu siswa tidak tertampung.
"Kita akan membuat maping, lalu membuat data base diwilayah mana saja
yang masih kurang sekolah. Selama ini ada alasan tidak punya lahan, ke
depan akan diusahakan, bahkan bisa perlu siapa yang mau menyediakan
lahan akan segera di bangun sekolah diwilayah tersebut," paparnya.
Menyangkut PSB Online yang saat ini sudah diterapkan di beberapa
sekolah, menurutnya kurang tepat. Seharusnya untuk PSB online 60-70
persen dan 30 persen untuk warga setempat. Tujuannya jika terjadi banjir
disekolah tersebut atau kebakaran, warga sekitar merasa memiliki dan
akan ikut menjaganya, karena anak mereka sekolah disitu.
"Jangan
sampai anak warga sekitar tidak bisa sekolah, karena penerapan PSB
online. Kita akan atur agar 30 persen porsinya untuk warga sekitar,"
jelasnya.
Dengan konsep kerja mengutamakan pendidikan, dalam tiga
tahun persoalan pendidikan di Batam akan bisa teratasi. "Kita pakar
dibidang itu jadi serahkan saja akan kita kerjakan. Sebagai bentuk
perhatian kita untuk pendidikan sebanyak Rp16 miliar kita anggarakan
untuk Batam. Saya sebagai anak pulau tentu paham mengenai pembangunan
di Batam," katanya.
Arifin pun menjanjikan 20 persen anggaran
untuk pendidikan khusus untuk inftrastruktur sekolah. Sebab 20 persen
itu merupakan amanat undang-undang yang wajib ditepati.
Saiful Lubis
meminta, agar Arifin Nasir dan Irwansyah bisa mewujudkan 20 persen itu,
jangan hanya janji. Apabila tidak bisa justru dirinya yang duluan
mengajak warga untuk menggulingkan pasangan Air itu jika terpilih
kelak.
Pasangan Air mendapat dukungan dari forum umat Batam
Kecamatan Sagulung, baik tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh pemuda
berkumpul memberi pernyataan sikap mendukung pasangan itu.
Arifin Janji 3 Tahun Tuntas Masalah PSB Batam
X
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger