Jelang Pilwako Batam 2011

Arifin Janji 3 Tahun Tuntas Masalah PSB Batam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Cawako Batam Arifin dan Irwansyah.

Laporan Sihat Manalu wartawan Tribunnews batam

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM
- Pasangan Arifin Nasir - Irwansyah (Air) yang diusung Koalisi Partai Politik Batam (KPPB), menyampaikan saat ini Human Development Index  (HDI) Kepri  di Indonesia menempati urutan keenam dari 33 Provinsi di Indonesia. Walau HDI masyarakat Kepri diurutan ke enam namun masih banyak tantangan yang dihadapi.

Arifin Nasir mengatakan  secara nasional HDI  rata-rata 70 persen, Kepri berada di 74 persen, sehingga menempati urutan keenam di Indonesia.

"Kita sudah selesai wajib belajar (Wajar) sembilan tahun, dan akan melanjut ke wajar 12 tahun. Saya dipanggil pak Sani dan minta agar dipersiapkan  langkah menuju ke wajar 12 tahun. Kita sudah persiapkan untuk itu," katanya.
   
Sebagai orang birokrat hampir 30 tahun jadi birokrat dengan pangkat Ivd dan sebenatar lagi mau pensiun, ingin berbuat untuk Batam. Arifin berjanji jika terpilih menjadi wali kota dirinya akan fokus menyelesaikan berbagai persoalan, terutama  pendidikan, kesehatan  banjir dan lainnya.
   
"Saya bersama pak Irwansyah sudah membuat  kajian terkait persoalan di Batam. Beberapa waktu lalu saat menanyakan kepada warga , hampir 66 persen mereka meminta agar pendidikan bisa murah  dan terjangkau. Bukan meminta segera dilaksanakan FTZ. Itu menandakan bahwa persoalan pendidikan masih tetap jadi permasalahan serius di Batam," kata Arifin saat bertemu dengan warga Sagulung di Serbaguna BLK Sagulung, Minggu (24/10).
   
Arifin menyebut ada beberapa persoalan  yang dihadapi saat penerimaan siswa baru. kurangnya ruang kelas baru, dan unit sekolah baru. Namun demikian yang jika dirinya terpilih berjanji dalam tiga tahun sudah bisa diselesaikan persoalan penerimaan siswa baru (PSB) yang selalu bermasalah tiap tahun.
   
Langkah yang akan dilakukan adalah dengan membuat maping, di wilayah mana yang masih kurang, bukan menggeneralisasi ada puluhan ribu siswa tidak tertampung. "Kita akan membuat maping, lalu membuat data base diwilayah mana saja yang masih kurang sekolah. Selama ini ada alasan tidak punya lahan, ke depan akan diusahakan, bahkan bisa perlu  siapa yang mau menyediakan lahan akan segera di bangun sekolah diwilayah tersebut," paparnya.
   
Menyangkut PSB Online yang saat ini sudah diterapkan di beberapa sekolah, menurutnya  kurang tepat. Seharusnya untuk PSB online 60-70 persen dan 30 persen untuk warga setempat. Tujuannya jika terjadi banjir disekolah tersebut atau kebakaran, warga sekitar merasa memiliki dan akan ikut menjaganya, karena anak mereka sekolah disitu.
   
"Jangan sampai anak warga sekitar tidak bisa sekolah, karena penerapan PSB online. Kita akan atur agar 30 persen porsinya untuk warga sekitar," jelasnya.
   
Dengan konsep kerja mengutamakan pendidikan, dalam tiga tahun persoalan pendidikan di Batam akan bisa teratasi. "Kita pakar dibidang itu jadi serahkan saja akan kita kerjakan. Sebagai bentuk perhatian kita untuk pendidikan sebanyak Rp16 miliar kita anggarakan untuk Batam. Saya sebagai anak pulau tentu paham  mengenai pembangunan di Batam," katanya.
   
Arifin pun menjanjikan 20 persen anggaran untuk pendidikan khusus untuk inftrastruktur sekolah. Sebab 20 persen itu merupakan amanat undang-undang yang wajib ditepati.

Saiful Lubis meminta, agar Arifin Nasir dan Irwansyah bisa mewujudkan 20 persen itu, jangan hanya janji. Apabila tidak bisa justru dirinya yang duluan mengajak warga untuk menggulingkan  pasangan Air itu jika terpilih kelak.
   
Pasangan Air mendapat dukungan dari forum umat Batam Kecamatan Sagulung, baik tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh pemuda berkumpul memberi pernyataan sikap mendukung pasangan itu.

Berita Terkini